Memaknai Kemerdekaan, Apa yang Dibutuhkan Oleh Indonesia?


65 tahun sudah proklamasi Indonesia berkumandang. 65 tahun sudah indonesia menyandang gelar merdeka. sudah kita ketahui bersama, proklamasi kemerdekaan indonesia tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan yang berjuang baik dengan ankat senjata maupun diplomasi. kini kita tinggal mensyukuri nikmat merdeka dengan segala perjuangan kita. tentunya bukan lagi dengan angkat senjata (meski tidak sepenuhnya) melainkan dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat. yang menjadi pertanyaan, hal-hal yang bermanfaat itu yang seperti apa?
layaknya melihat bayangan pensil yang ada di dalam segelas air, sudut pandang setiap orang mengenai apa yang dibutuhkan oleh bangsa indonesia saat ini tentunya berbeda tergantung bidang apa yang digeluti oleh masing-masing. jika kita berbicara secara hukum, yang dibutuhkan oleh bangsa indonesia saat ini adalah pemberantasan korupsi secara menyeluruh, pemerintahan yang bersih dan transparan, proses demokrasi yang menyeluruh, dan lain sebagainya. bagi para akademisi, sudut pandang mengenai kebutuhan bangsa indonesia saat ini adalah murahnya biaya pendidikan, pendidikan yang dapat dirasakan oleh seluruh anak indonesia, tidak adanya komersialisasi pendidikan, dan lain sebagainya. bagi para rakyat jelata pun berbeda lagi. hal-hal yang disampaikan para politisi, akademisi, pakar hukum, atau pakar-pakar bidang lain, tidak ada dalam daftar kebutuhan mereka. mereka hanya ingin barang-barang pokok yang ada di pasar dapat diperoleh dengan murah, atau setidaknya stabil, dan keberadaannya stabil, keselamatan merka terjamin, penghasilan mereka terjamin, yang pasti hari ini dan sebisa mungkin hari esok dapur mereka bisa mengepul untuk sekedar bertahan hidup, atau ketika mereka sakit mereka bisa berobat dengan mudah dan murah. masalah mereka bisa sekolah atau bahkan kuliah, pemerintahan di negara kotor, tidak bisa berpartisipasi dalam proses demokrasi, mereka kurang bahkan tidak peduli. hal-hal tersebut hanyalah bagian dari kehidupan setelah mereka masih bisa bertahan hidup.
kemudian apakah ada yang salah dengan sudut pandang mereka? hidup ini tidak sekedar memikirkan dunia jangka panjang sebagaimana sudut pandang para pakar, tidak pula dunia jangka pendek seperti pikiran masyarakat awam. kehidupan pasti mencakup kehidupan jangka pendek dan jangka panjang. bahakan ada pula yang bersifat jangka menengah. kehidupan jangka panjang tidak mungkin ada tanpa kehidupan jangka pendek, begitu pula sebaliknya. jadi sudah sepantasnya kita, baik para pakar, di bidang hukum, politik, militer, akademisi, kesehatan, dan lain-lain, maupun rakyat biasa saling memikirkan kehidupan bersama karena ini adalah kehidupan bersama.
tidak sepantasnya para petinggi negara ini hanya memikirkan kehidupan jangka pendek mereka tanpa memikirkan kehidupan orang lain (rakyat). tidak pula rakyat bersifat apatis  dengan kehidupan bernegara. atau masing-masing dari kita sudah siap menerima kehancuran negeri ini karena masing-masing dari kita hidup sendiri-sendiri? demi negeri yang sudah tua ini, mari kita berfikir bersama-sama. jalan pasti ada, jika niat kita sudah ada.
MERDEKA...!!!