satu komando

"satu komando" istilah yang mungkin bagi sebagian orang dianggap "militeristik". sebenarnya sih kata "satu komando" bisa digantikan dengan hormat kepada pemimpin. sering kali kita selalu dituntut baik oleh orang lain maupun oleh diri kita sendiri agar mau dan bisa menjadi pemimpin yang baik. yang menjadi pertanyaan, sudahkah kita memimpin diri kita sendiri?


sering kali ketika kita menjadi pemimpin, kita menuntut agar kita dihormati oleh orang-orang yang kita pimpin. tapi ketika kita menjadi orang yang dipimpin, seringkali kita ingin "sok hebat" sehingga kurang menghargai orang yang memimpin kita. sering kali kita tidak mampu memposisikan diri sebagai pemimpin yang baik bagi diri kita sendiri atau dengan kata lain kita tidak mampu memposisikan diri sebagai pengikut yang baik.


pengikut yang baik tidak hanya bisa diartikan selalu ikut apa yang dikatakan oleh pemimpin. tetapi, kita mampu memposisikan diri kita sesuai dengan fungsinya. misalnya, ketika pemimpin meminta kita untuk melakukan sesuatu (selama tidak bertentangan dengan aturan lainnya khususnya syariat) kita menjalankannya. dan ketika kita dituntut untuk berinovasi atau berinisiatif, kita pun melakukannya. seringkali kita terlalu inovatif dan terlalu inisiatif sehingga keluar dari apa yang telah dikomandokan oleh pemimpin kita.


kita sering terlalu inovatif atau terlalu inisiatif agar kita dilihat sebagai orang hebat atau semata-mata demi sistem yag ada di depan kita. tetapi perlu diingat, selama kita berada di posisi pengikut, pemimpin kita lah yang bertanggung jawab atas semua yang kita lakukan. jika kita melakukan hal yang berakibat baik, kita yang akan mendapat manfaatnya. tetapi jika yang kita lakukan adalah sesuatu yang berakibat masalah, pemimpin lah yang pertama kali harus bertanggung jawab, bukan pengikutnya yang melakukan kesalahan.


jadi, memang susah menjadi pengikut yang baik.