Lupa itu Nikmat

lupa itu nikmat


ketika kita berbicara mengenai "lupa", banyak hal yang bisa kita sampaikan, tergantung dari sisi mana kita memandang. ada yang mengatakan bahwa lupa adalah penyakit, ada yang bilang lupa itu sifat manusiawi, dan lain sebagainya. kali ini saya mengatakan bahwa lupa itu nikmat. apa yang ada di benak anda dengan pernyataan saya tersebut? lupa makan ketika puasa, nikmat bener kan? hehehe. benar sekali, itu termasuk nikmat, tapi bukan itu yang kita bahas.


lupa itu nikmat. mudahnya, bayangkan bagaimana jadinya jika kita tidak bisa lupa, semua yang terjadi di masa lampau ada di otak kita. kita selalu ingat apa yang terjadi dengan si A atau kejadian di suatu tempat B. selalu ingat kecelakaan yang pernah terjadi, selalu ingat dengan kesalahan diri sendiri atau orang lain, dan masih banyak lagi. jika itu yang terjadi, tentu saja kita akan lelah dengan fikiran-fikiran kita sendiri. ketika kita disuruh melupakannya, justru kita semakin ingat. contohnya, jika saya menyuruh Anda untuk tidak memikirkan monyet berwarna putih, apa yang terjadi? fikiran anda akan semakin kuat menggambarkan monyet berwarna putih.


setidaknya itu yang terjadi pada bapak saat ini. saya tidak tahu penyakit apa yang beliau idap. yang saya tahu, beliau mengalami gejala stroke. yang terjadi pada bapak adalah demikian. semua yang terjadi di masa lampau masih beliau ingat. mungkin itu yang menghambat kesembuhan beliau. beliau sering masih trauma masuk ke rumah sakit X atau dengan dokter Y karena kejadian puluhan tahun yang lalu. beliau pun masih ingat dan trauma dengan sistem yang terjadi pada beliau ketika di kantor dahulu, padahal itu sudah berlalu puluhan tahun yang lalu. memori itu bercampur dengan hal-hal yang terjadi di masa kini.


kadang, diri saya juga mengalami hal serupa. hal-hal yang terjadi di masa lampau masih banyak yang saya ingat. saya coba melupakan tapi justru semakin saya ingat. kadang diri ini merasa lelah dengan hal-hal tersebut, tapi biarlah itu menjadi kelebihan diri. mohon doanya semoga saya kuat dan dapat melawan rasa lelah ini.


jadi, jika kita masih bisa lupa, bersyukurlah. kita tidak ingat bagaimana kejadian ketika kita masih kecil. lupa kalau kita pernah sakit, lupa bagaimana putus dengan pacar eh. tak ada ciptaan Allah yang sia-sia. semoga kita bisa mengambil hikmah di balik semua ini.


sumber gambar http://www[dot]scientificamerican[dot]com