Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga

setelah beberapa tahun menggunakan tagline yang berbeda dan "agak berat", selama beberapa bulan terakhir saya menggunakan tagline Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga untuk blog wordpress dan bio twitter saya. kalau blog ini beda lagi "catatan blogger galau". saya kali ini tidak akan membahas tentang kegalauan tetapi berbagi virus foya-foya.


mungkin kesan pertama ketika membacanya adalah saya ini orang yang hedonis banget. memang sih selama beberapa tahun kalimat atau tagline tersebut terkonotasikan negatif. tetapi saya ingin memaknainya lain. bukan bermaksud sombong tetapi ingin berusaha agar tindakan saya seperti harapan.


muda foya-foya, kesannya saya ini anak orang kaya, tuan tanah, punya usaha di sana sini terus dugem tiap malam, kemana-mana memakai mobil keluaran terbaru, pakaian serba mahal, dan lain sebagainya. jauuuhhh banget :). tidak perlu saya ceritakan seperti apa saya, yang pasti sangat tidak seperti itu.


muda foya-foya, maksudnya ketika kita muda, entah kaya atau tidak (tidak kaya bukan berarti miskin lho), kita wajib untuk mengaluarkan apa pun yang kita punya. punya tenaga lebih, kita bantu orang lain dengan tenaga. punya harta (baca: uang saku) lebih, kita sedekahkan. punya waktu luang, kita manfaatkan untuk membantu orang lain.


kita sering mendengar pesan ikutlah organisasi agar kemampuan kita terasah. ya, saya beberapa waktu yang lalu memang ikut berorganisasi, meski tidak aktif banget. sekarang, saya sedang tidak, bahkan berkomunitas pun tidak, sebagaimana alasan pada postingan sebelumnya. di sanalah kita berfoya-foya mengeluarkan harta, tenaga, fikiran, dan apa pun yang kita punya. jika kita tidak berorganiasi, kita pun bisa melakukannya sendiri, atau istilah bekennya single fighter.


tua kaya raya. ketika kita saat muda suka berfoya-foya dengan apa pun yang kita punya, kita ketika tua nanti, saya yakin, pasti akan kaya. kaya bukan hanya kaya harta tetapi ada yang lebih besar daripada itu. kaya hati karena kita terbiasa membantu orang lain, kaya teman dan saudara karena orang yang membantu pasti disukai orang lain. yang pasti kita akan kaya pahala. meski saya belum pernah merasakan masa tua tapi saya yakin itu. saya melihat orang-orang yang suka foya-foya dalam hal kebaikan, di hari tuanya pun akan kaya raya dalam hal kebaikan. orang jawa bilangnya ngunduh wohing pakarti atau siapa yang menanam ia yang akan menuai.


mati masuk surga. saya belum pernah mati tapi cepat atau lambat pasti mati. saya dan Anda pasti memiliki agama. di agama apa pun pasti mengajarkan bahwa kehidupan setelah kematian akan ditentukan oleh tindakan kita selama di dunia. dan semoga foya-foya kita di dunia mengantarkan pada kehidupan surga yang kekal.


begitu pula sebaliknya, ketika kita foya-foya dalam hal keburukan, maka miskinlah yang akan terjadi di masa tua. meski hartanya banyak tapi jika tidak punya teman, hatinya tidak tenang dan selalu gelisah, dikejar-kejar oleh orang yang pernah disakiti, itu sama saja dengan miskin. dan parahnya, jika nanti foya-foya itu mengantarkan pada neraka na'udzubillah.


semua terserah pada kita mau foya-foya yang bagaimana. dan semoga ini bukan sekedar tagline tapi saya bisa melakukannya. semangat ^_^