Setelah peserta konvensi Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, kini PDIP dengan Indonesia Hebat-nya menyelenggarakan kontes blog. saya sih ketika pertama kali melihatnya cuma bisa ketawa. saya tidak menyarankan tidak pula melarang Anda untuk ikut. itu hak Anda. lomba blog yang beginian memang kelihatannya mudah karena bagi kita blogger, menyelenggarakan GA (give away) saja mudah, apalagi bagi mereka tinggal sediakan hadiah dan kita "dipaksa" jadi buzzer lalu di akhir diumumkan pemenangnya.
apakah penyelenggara lomba ini adalah blogger? saya tidak tahu. tapi kalau dari sikap yang ada, sepertinya bukan. jika memang mau menggerakkan blogger, seyogyanya yang menyelenggarakan juga blogger yang ikut partai ini. jika tidak, ada kemungkinan blogger tidak akan dihargai oleh partai ini. mereka hanya memanfaatkan blogger untuk menjadi buzzer gratis dan tiga peserta diberi hadiah. selanjutnya bak habis manis sepah dibuang. saya hanya mengatakan adanya kemungkinan. silakan baca posting saya tentang blogger dan politik. :D
Jujur, saya tidak pernah respect kepada partai berlambang kepala banteng ini. selain karena saya sering tidak sependapat dengan partai ini, saya juga ada dendam dengan beberapa orang yang terikat dengan partai merah ini. dendam memang urusan pribadi, tapi mereka punya pamrih dari dan kepada PDIP. jadi jika saya mendukung partai ini berarti saya ikut mensejahterakan orang-orang tersebut.
saya mencoba mencari has tag atau tanda pagar #IndonesiaHebat di twitter, dan hasilnya bisa bikin ngakak. kenapa? coba Anda lihat sendiri tampilan di gambar. :D
terkait dengan Indonesia Hebat, di otak saya belum ada memori pesan dari tokoh PDIP, termasuk dari sesepuhnya sendiri, Megawati Soekarnoputri. justru dari tokoh yang lain semisal yang terbaru dari peserta konvensi partai demokrat, Anies Baswedan, ketika beliau mendeklarasikan keikutsertaan dalam konvensi.
Pada saat kita merdeka, penduduk kita sekitar 70 juta, 95 % buta huruf. mereka memiliki seluruh persyaratan untuk pesimis. hari ini penduduk kita 240 juta dan 95% dari buta huruf ini kini tinggal 8%. tak banyak bangsa di dunia yang bisa mengubah dari buta huruf total menjadi melek huruf total seperti sekarang. kita memiliki persyaratan untuk optimis. karena itu kita turun tangan sama-sama membangkitkan optimisme itu. (Anies Baswedan)
bukan masanya lagi kita mengandalkan sumber daya alam berupa minyak bumi, gas, dan lain sebagainya, tapi sumber daya manusia harus kita manfaatkan. ketika kita masih mengandalkan sumber daya alam dan tidak dikelola oleh sumber daya manusia Indonesia, itu artinya kita kembali ke masa orde baru. apakah partai merah ini sudah menghargai sumber daya manusia? atau terlalu banyak mengeluh dan hanya melihat sumber daya alam yang tidak dikelola oleh pribumi? silakan jawab sendiri.
oke deh, tulisan ini tidak saya ikutkan dalam lomba blog PDIP. kalau saya ikut sertakan, saya yakin akan langsung di-black list. :D
