Pemerintah kok Diperintah

saya termasuk blogger yang sukanya mengkritik. dari dua blog saya, baik blogdetik ini atau di wordpress sana, saya sering membuat postingan yang mayoritas adalah kritik. mungkin karena saya orang bodoh maka saya bisanya hanya mengkritik. tetapi, saya bukan tipe orang yang suka mengkritik pemerintah. bukan berarti saya tidak mengkritik pemerintah, buktinya ada beberapa postingan yang saya tujukan kepada pemerintah. saya lebih suka mengkritik sekelompok orang tertentu atau keumuman yang terjadi di masyarakat.


mengkritisi pemerintah beserta kebijakannya itu mudah. lebih mudah daripada mengkritisi keumuman dan diri sendiri. mengkritisi masyarakat berarti saya juga termasuk orang yang saya kritik. dengan kata lain saya telah "mencela" diri saya sendiri. tapi kebanyakan dari kita lebih suka melakukan hal yang lebih mudah, yaitu mengkritisi dan mencela pemerintah. pemerintah itu orang atau pihak yang berada di jabatan eksekutif yaitu presiden, gubernur, bupati, beserta jajaran pembantunya.


mengapa saya tidak suka mengkritisi pemerintah? kita harus ingat bahwa negara ini adalah sebuah sistem. sistem akan berjalan sebagaimana mestinya jika sistem itu tahu kemana tujuannya, siapa dan apa saja entitasnya, bagaimana batasannya, dan bagaimana hubungan antara satu dengan yang lainnya. untuk menuju ke arah tujuan dan menselaraskan entitas dan batasan yang ada, maka kita membutuhkan pemimpin dan dalam hal ini adalah pemerintah.


secara sadar atau tidak kita sering mengeluh, "bagaimana sih pemerintah?", "pemerintah harusnya begini", "pemerintah lamban", dan lain sebagainya. mudah sekali lo ngomong. pemerintah adalah sebuah sub sistem dalam sistem. pemerintah punya aturan main yang mengatur bagaimana mengatur masyarakat. kita sebagai masyarakat memang tahunya jadi.


ibarat kita naik bus antar kota antar propinsi. dari Yogya ke Semarang bus masuk ke terminal magelang. dengan seenak udelnya sendiri penumpang ngomong, "sopir ni gimana sih, kalau masuk terminal kan lama, mending langsung jalan ga usah masuk terminal, pasti lebih cepat". kalau Anda berani bilang begitu, bisa jadi Anda diturunkan di tengah perjalanan.


bus punya aturan tersendiri dalam berkendara. sopir bertugas agar bus berjalan sesuai aturan. kita bisa saja bilang macam-macam tapi bagaimana pun sopir lebih tahu aturan di jalan. begitu pula dalan kehidupan bernegara, presiden lebih tahu bagaimana menjalankan pemerintahan. presiden lebih tahu bagaimana menselaraskan antara kelompok orang tertentu dengan kelompok orang yang lain.


pemerintah adalah pihak yang memerintah warga negaranya agar sesuai dengan aturan yang sudah ada. bukan sebaliknya warga yang memerintah presiden. ibarat bus lagi, aturannya bus harus ke semarang tapi di dalam bus penumpangnya ada yang ingin ke purworejo, ke salatiga, ke solo dan lain sebagainya. sebagai penumpang kita harus sadar bahwa bus itu melaju ke semarang. kita sebagai warga negara juga harus sadar bahwa pemerintah sedang mengarahkan kendaraan berupa negara ini ke tujuan kita bersama.


tapi, bukan berarti kita diam saja dengan kebijakan yang salah. kita harus mengawal agar kebijakan yang diambil pemerintah tidak melanggar aturan yang lebih besar. kita harus menjaga agar pemerintah tidak melakukan kezaliman. sesekali bolehlah kita mengkritik tapi kita harus sadar apa yang kita kritik dan kita harus sadar apakah kita sudah menjalankan aturan dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.


sudahkah kita menjadi warga negara yang baik? atau kita suka memerintah? kita suka memerintah pemerintah? lalu pemerintah memerintah siapa dong? :D