Kita Juga Melakukan Pencitraan

KKN saya merasa istilah "pencitraan" baru muncul pada masa kepemerintahan SBY. entah sebelumnya sudah ada tapi saya tidak menyadari atau memang belum muncul. tapi tindakan pencitraan sudah ada sebelum istilah tersebut terkenal. bahkan pencitraan bukan hanya milik orang tertentu yang berada di jajaran elit politik melainkan di tataran rakyat pun banyak melakukannya. sadarkah kita bahwa kita juga melakukan pencitraan?

anda yang pernah kuliah dan pernah KKN, mungkin salah satu oknum yang suka melakukan pencitraan. Anda melakukan program kerja semata-mata untuk bisa difoto dan bisa masuk ke laporan KKN. saya yakin masih banyak yang melakukan KKN murni karena ingin mengabdi kepada masyarakat. tetapi, saya juga yakin bahwa yang mengejar program kerja karena laporan juga banyak. saya di antara keduanya. hehehe

bukankah aksi narsis di kegiatan KKN itu juga termasuk pencitraan? pasang plang kampung, mengajar TPA, ikut kerja bakti, melakukan penyuluhan, dan lain sebagainya bukankah kegiatan yang sederhana? meski sederhana, tapi tetap saja harus foto-foto. dan itu bagi sebagian kampus adalah kewajiban. bagi mahasiswa curang, mereka tidak melakukan kegiatan itu tapi berfoto seolah-olah melakukannya. lalu apakah itu bukan pencitraan? lebih tepatnya pencitraan yang hukumnya wajib :D

lalu mengapa ketika ada calon presiden atau calon kepala daerah yang melakukan pencitraan kita teriak-teriak? sama halnya kita mahasiswa KKN yang melakukan pencitraan demi nilai, mereka melakukan pencitraan juga demi tujuan tertentu yaitu meraup suara sebanyak-banyaknya. bagi saya, tidak begitu masalah jika mereka melakukan pencitraan selama tidak lebay.

sama seperti mahasiswa curang, elit politik pun ada yang melakukan pencitraan padahal mereka tidak melakukan apa yang ada di gambar. bagi kita rakyat yang bermodal ponsel berkamera saja dapat membuat foto yang meyakinkan, apalagi mereka yang memiliki cukup modal yang bisa membuat foto atau video yang lebih bagus.

sekarang tantangan justru ada pada kita, bagaimana kita mau dan bisa mengklarifikasi mengenai kebenaran apa yang telah dicitrakan oleh elit politik tersebut. misal, ada calon yang berfoto di sawah, benarkah ia pernah bener-benar turun ke sawah ketika tidak ada kamera. ketika mereka berfoto bersama pedagang, benarkah mereka pernah berinteraksi dengan pedagang. dan seterusnya. kalau rakyatnya saja malas mengklarifikasi, masa menuntut punya pemimpin yang baik. :D