Pak Jokowi adalah Presiden Kita

Pemerintahan Presiden Jokowi telah berlangsung selama seratus (lebih sekian) hari. banyak pengaman maupun pengamat dadakan yang memberikan rapor merah atas kinerja presiden beserta kabinet. bahkan sampai sekarang masih saja ada yang mengkotak-kotakkan diri mana kelompok prabowo dan mana kelompok jokowi. ada (banyak) yang masih belum menerima kenyataan kalau Pak Jokowi adalah presiden Indonesia dan banyak pula yang masih menganggap Pak Prabowo sebagai pesaing Pak Jokowi.

Saya dulu bukan pendukung Pak Jokowi. saya juga tidak memilih Pak Jokowi. tetapi, konsekuensi logis kehidupan bernegara yang menganut demokrasi, ketika Pak Jokowi yang menang, maka saya juga harus mengakui kemenangan itu. mau tidak mau, suka tidak suka, beliau adalah presiden kita.

Pak Jokowi adalah presiden Indonesia, bukan presiden koalisi Indonesia Hebat atau pun presiden PDIP. Pak Jokowi dan Pak JK adalah pemimpin negara ini dan selebihnya adalah rakyat. jadi, koalisi Indonesia Hebat (entah sekarang masih atau tidak) dan seluruh kader dan simpatisan PDIP harus menyadari kalau mereka hanya jadi seupil dari keseluruhan rakyat Indonesia. jadi tidak dibenarkan jika mereka menyetir kinerja Pak Jokowi.

media massa yang dulu mendukung Pak Jokowi pun sudah tidak pantas lagi membuka wacana mengenai KIH dan KMP. media massa adalah alat yang ampuh untuk menyatukan bangsa tetapi di sisi lain menjadi alat yang ampuh pula untuk memecah belah kesatuan. masihkah kita melihat berita yang selalu menyudutkan pihak yang dahulu tidak mendukung Pak Jokowi? sering sekali bukan. padahal media massa juga bagian dari rakyat yang seharusnya mendukung pemerintahan. mendukung bukan berarti selalu memberitakan dengan menerbangkannya tetapi memberitakan yang bernilai kebaikan.

kita sering dan suka sekali memberi rapor terlebih nilai merah kepada pemerintah. tetapi pernahkah kita menilai diri kita sendiri? sejauh mana kita mendukung pemerintah? lampu merah saja diterobos, itu satu contoh paling sederhana bahwa kita tidak mendukung pemerintah. hanya satu alasan yang mengizinkan kita untuk tidak patuh kepada pemerintah, yaitu ketika ia mengajak kepada kedzaliman. apakah selama ini pemerintah mengajak kepada kedzaliman? jika tidak, mengapa kita tidak mendukungnya?

mari kita nilai tentang diri kita sendiri, apa yang telah kita lakukan selama seratus hari ke belakang bersama pemerintahan Pak Jokowi.