Sial, Ada Rok Mini

sore tadi saya sedang merasa lelah karena baru saja selesai ikut tes TOEFL. yah karena kemampuan bahasa Inggris saya yang belum begitu bagus, jadi rasanya pusing selepas tes tadi. sekedar mendinginkan kepala sambil isi amunisi, saya pun pergi ke warung bakso terdekat. sesuatu yang berkuah, panas, dan sedikit pedas saya rasa bisa membuat suasana menjadi mencair.

satu-satunya bangku yang tersisa ada di bagian belakang. dan ternyata di sebelah kiri agak ke depan ada mbak-mbak memakai rok mini. bikin suasana jadi tidak nyaman saja. di warung tersebut hanya ada dua baris meja. saya di sebelah kanan dan mbaknya sama seseorang mungkin pacarnya ada di sebelah kiri. mau tidak mau saya harus melihat ke depan saja. saya tidak bisa mengarahkan wajah ke kiri. sedangkan sebelah kanan adalah tembok. masa saya harus ngobrol sama tembok.

mungkin ada yang bilang saya munafik, saya menikmatinya, atau tuduhan lainnya. jujur, saya tidak menikmatinya. saya malah berfikir, kok mbaknya nyaman-nyaman saya auratnya dipamerkan kepada publik. ibarat roti yang dibiarkan terbuka di halaman, pasti akan dikerubuti semut, lalat, bahkan binatang menjijikkan lainnya. dan sangat mungkin bagian tubuh mbak-mbak tadi "dinikmati" oleh orang yang tidak berhak.

kadang merasa aneh jika ada orang yang melihat dengan "menikmati" bagian tubuh yang terbuka tersebut lalu si perempuan marah. justru ia tidak boleh marah karena si perempuan sudah menyediakan untuk dinikmati kepada publik. bahkan kalau ada orang yang -maaf- memperkosanya, si perempuan juga tidak boleh marah karena semua berawal darinya. na'udzubillah.

untung tadi mbaknya keluar warung sebelum bakso saya habis sehingga saya bisa bernafas lega karena pandangan saya bisa bebas ke kanan maupun ke kiri. buat mbak-mbak yang suka pakai rok mini, sadarlah kalau tidak semua mau menikmati tubuh mbak itu. mendingan ditutup deh, sebelum tubuhmu dipaksa dtutup dengan kain kafan. :)