Sampah Kertas Petasan

Bukan hanya pada Bulan Ramadhan kita menebar sampah. setelah lebaran tiba, kita pun masih menyumbang sampah. salah satunya bagi sebagian dari kita yang merasa "wajib" bermain petasan. petasan memang sudah dilarang tetapi entah bagaimana caranya mereka para penggila petasan tetap bisa membuat petasan dalam ukuran yang besar dan dinyalakan ketika lebaran tiba.
sampah kertas petasan

Saya pada malam takbiran merasa ada yang aneh. di tahun-tahun sebelumnya, malam takbiran selalu tidak lepas dengan petasan yang berukuran besar. biasanya malam takbiran, jalanan di kampung putih oleh kertas hasil ledakan petasan. tetapi malam takbiran kemarin, sangat sedikit petasan yang diledakkan. hanya beberapa titik saja dan itu pun jumlahnya tidak begitu besar. saya bertanya-tanya, mereka membuat petasan atau tidak.

Keheranan saya berlanjut hingga shalat ied berakhir dan sepulang dari makam, jalanan di kampung bersih dari kertas petasan. hingga beberapa puluh meter dari rumah, ada anak-anak kampung yang mulai menyalakan petasan. dari pagi hingga sore, mereka menyalakan petasan di tempat itu hingga jalanan benar-benar putih.

Memang harus diakui jumlah petasan di tahun ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. selain karena himbauan dari pihak berwajib, pihak warga pun merasa terganggu. terkait dengan sampah, mungkin mereka tidak pernah merasakan betapa susahnya menyapu sampah kertas. kertas yang sudah jatuh di tanah atau lebih tepatnya di paving block teramat susah dalam menyapunya. apalagi sudah terkena air, minimal oleh embun, kertas sudah lengket dengan paving.

Semoga di tahun berikut dan berikutnya bisa semakin berkurang dan hilang karena memang selain berbahaya dan mengganggu, mereka tidak mau menyapu sampah kertas petasan.

NB: foto diambil setelah shalat ied, jadi jumlahnya belum terlalu banyak.