Pelajar Nge-Blog, Buat Apa?


perusahaan yang saya sebut dengan "blog", LBI2015, liga blogger indonesia, edisipertamaMembuat blog itu mudah. Saya katakan mudah bukan karena saya seorang blogger. Melainkan memang faktanya mudah. Banyak orang yang diajari membuat blog dan seketika itu juga ia tahu dan bisa membuat blog. Di kemudian hari ia disuruh membuat blog, ia sudah bisa. Terlebih jika yang diajari adalah anak sekolah, tentu mudah. Yang sulit adalah menjaga agar blog itu tetap hidup.


Ketika kita sedang googling, sering kita masuk ke sebuah artikel yang ada di blog. Dan di blog itu ternyata hanya ada satu artikel tersebut dan diposting beberapa tahun silam. Dan banyak pula kasus yang demikian terjadi pada blog yang artikel tersebut adalah karena tugas yang diberikan oleh guru atau dosen. Misal kita sedang mencari artikel tentang pengertian internet. Kita masuk ke sebuah artikel di blog yang sedang membahas itu. Ternyata blog itu dibuat karena tugas dari guru untuk membahas pengertian internet. Setelah itu, blog dibiarkan telantar tak diakui tuannya.

Blog, setahu saya, bukan hal yang ngetren di kalangan pelajar. Mahasiswa pun demikian. Sosial media semisal facebook, twitter, instagram, dll lebih seksi untuk digarap. Tapi jangan lupakan tumblr, bagi sebagian orang platform ini bisa hidup berdampingan dengan sosial media tersebut. Entah bagaimana cara kerjanya (mungkin ada yang bisa menjelaskan), ketika memposting foto di sosial media secara otomatis terposting pula di tumblr. Tetapi, pada dasarnya mereka lebih menyukai hal yang simpel dan praktis. Membuat update status dan foto lebih sederhana daripada mengetikkan tulisan di blog. Mereka merasa aneh jika blog tidak mencakup tulisan yang panjang.

Kehidupan di sekolah, juga tidak "memaksa" mereka untuk menggunakan blog. Hal ini juga karena tidak semua guru tahu dan paham tentang blog. Bahkan tidak sedikit pula yang belum tahu tetang komputer. Kita tunggu mereka pensiun untuk bisa ganti generasi hehe. Padahal jika "virus" ngeblog bisa saling ditularkan, manfaat bisa ke banyak pihak.

Misal suatu sekolah punya website sendiri. Lalu sekolah meluncurkan hosting blog sendiri dengan nama blog siswa ada embel-embel nama sekolah. Ya semacam blog yang banyak digunakan di universitas. Setiap siswa mendapat tugas, wajib diposting ke blog. Dengan demikian, nama sekolah atau kampus akan dikenal. Dan bagi siswa sendiri, jika tulisan di blog itu sudah banyak, meskipun isinya tugas semua, virus ngeblog bisa tertularkan meskipun hanya sekian persen dari keseluruhan siswa.

Tidak semua pelajar jauh dari dunia blog. Kebanyakan mereka yang ngeblog, justru tumbuh dari diri mereka sendiri, bukan paksaan dari sekolah. Mereka ingin menampilkan apa yang ada di diri mereka sendiri. Meski mereka terkendala koneksi internet, mereka tetap menghidupkannya. orientasi mereka belum untuk menjadi blogger pro. Semoga mereka tidak putus di jalan dalam perjalanan ngeblog. Tetap ngeblog dan menampilkan diri mereka lain daripada teman-temannya. :)