Jasa Ijazah Murah, Apa Menariknya?

Saya sedang iseng baca-baca status facebook. Ternyata di beranda, ada salah satu teman yang mengomentari link yang di-share oleh temannya. Biasanya saya buka-buka facebook memang karena link yang di-share atau dikomentari oleh teman-teman cukup menarik. Kali ini link-nya agak menggelikan, yaitu salah satu situs penyedia jasa ijazah murah.


Jika saya mendengar dengan isu layanan jasa ijazah murah, jual skripsi, jual gelar sesuai keinginan, dan sejenisnya, saya selalu ingat dengan masa kuliah S1 saya. Bukan, saya bukan salah satu pelanggan layanan-layanan tersebut. Bukan pula saya sebagai penyedia jasa itu.

Saya dulu adalah mahasiswa yang lulusnya ngelantur pakai banget. Tidak perlu disebutkan dan dijelaskan seberapa ngelanturnya dan karena apa, karena itu semata masalah pribadi bukan karena masalah dengan kampus. Banyak orang yang menyarankan saya untuk membeli saja skripsi biar segera selesai. Mereka bilang, tidak perlu banyak berpikir, tinggal bayar, tahu-tahu jadi.

Sebagaimana beberapa minggu lalu ada teman saya yang bekerja dan memiliki usaha pembuatan sofware, ia mendapati calon klien anak informatika yang mau order sebuah software yang katanya sederhana. Lha anak informatika kan bermain dengan pembuatan software, masa beli di jasa pembuatan software. Ya jelas teman saya itu menolak. Berbeda halnya jika si klien itu bukan dari ilmu informatika, butuh software untuk mendukung penelitian dia, tentu beda cerita.

Ketika saya diberi saran untuk membeli ijazah, bahkan dengan harga yang murah, saya tentu menolaknya. Biar orang mau menganggap saya terlalu idealis. Hidup ini bukan semata-mata berbicara hasil. Tetapi bagaimana kita menikmati prosesnya. Kuliah adalah menikmati proses bagaimana kita mengikuti perkuliahan, bersosialiasi dengan keluarga di kampus yang meliputi sesama mahasiswa, dosen, karyawan, bahkan dengan termasuk dengan tukang parkirnya.

Perjuangan mengerjakan skripsi atau tesis atau tugas akhir juga akan kita rasakan ketika semua itu telah berakhir. Bagaimana kita mencari masalah, bagaimana menunggu dosen, bagaimana mencari dosen hingga ke rumah atau ke kantor yang lain, bagaimana dag dig dug menghadapi penguji di sidang, bagaimana menanti nilai yang diberikan, dan bangaimana-bagaimana lainnya. Mungkin ketika mengerjakannya kita merasa sangat berat, tetapi ketika hasilnya sudah ada dan kita berada di arena wisuda dengan gelar yang nyata-nyata kita perjuangkan sendiri, kepuasan akan proses menjadi sangat berharga.

Jika ada pejabat yang dengan bangganya menggunakan gelar palsu dengan ijazah atau skripsi/tesis/disertasi palsu, bagaimana nanti ketika sudah memangku jabatan. Ia tidak akan tahu bagaimana menikmati hidup berdampingan dengan masyarakatnya. Ini masih belum terkait dengan bagaimana pemahaman dia mengenai keilmuan yang gelarnya telah disandangnya. Ini juga belum terkait dengan isu plagiarisme yang sangat mungkin dilakukan oleh pihak penyedia layanan jasa ijazah maupun skripsi murah.

Hidup bukan sekedar menikmati hasil tetapi juga bagaimana kita juga menikmapti prosesnya. Membeli skripsi, ijazah, gelar, bahkan dengan harga yang murah, apa menariknya? Apakah kita akan merasakan sensasinya? saya tidak tahu karena saya memilih untuk memperjuangkannya sendiri. :)