Saran Untuk LBI 2017

Liga Blogger Indonesia, atau LBI hampir memasuki musim kelima. Ya musim kelima bukan pekan kelima. Dari keempat musim yang berlalu, saya hanya ikut selama tiga musim dan dari ketiganya selalu gagal. Dan lebih parahnya di musim keempat saya berhenti di tengah jalan hingga terpelanting ke papan bawah klasemen akhir.

Sumber: blog LBI

Empat musim sudah dilalui, katanya Mas Asmari, dengan terseok-seok khususnya dalam hal pendanaan. Akhirnya LBI 2017 akan diselenggarakan dengan adanya biaya pendaftaran dari peserta. Ide ini sudah pernah dilontarkan oleh Mas Asmari di awal musim 2016 tetapi tidak terealisasi. Sebenarnya saya juga menolak akan ide ini mengingat hal yang demikian saya merasa dekat dengan unsur judi. Saya sudah mengeluarkan uang, jika saya kalah uang itu hilang, jika menang saya akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Semoga ketika saya memutuskan tetap ikut LBI 2017 yang berbayar ini, saya bisa menghindarkan dari niatan judi.

Selama empat musim yang berlalu, saya merasa selalu ada perubahan format di setiap musimnya. Jika hal ini digunakan untuk menggaet calon sponsor, bukan hal yang bijak. Jika saya sebagai sponsor, saya akan melihat bahwa sistem ini tidak konsisten. Berbahaya bagi saya untuk berinvestasi di sana. Sponsor akan lebih memilih acara tahunan yang sistemnya sudah jadi dan terstandar, bukannya yang berubah-ubah. Jadi, jika 2017 masih mengandalkan sponsor sedangkan format liga masih belum terstandar, saya rasa sulit. Demikian sudut pandang saya jika saya jadi calon sponsor.

Dengan sistem LBI 2017 yang berbayar, saya melihat LBI tidak lagi mengandalkan sepenuhnya pada sponsor. Jadi, jika pun format kompetisi berubah, efeknya akan ada di musim berikutnya. Pilihan ada pada admin, akan menggunakan format baru atau konsisten dengan sistem yang pernah ada dengan plus minusnya. Tetapi, dengan adanya biaya pendaftaran peserta tentu akan mempengaruhi kebijakan calon sponsor meski format kompetisinya sama.

Dengan adanya sistem berbayar, saya merasa ada sisi menarik di dalamnya. Mengapa tidak, dengan peserta mengeluarkan uang, peserta pula yang menjadi sponsor. Jadi sistemnya tetap sponsorship tetapi berasal dari peserta itu sendiri. Peserta mengeluarkan uang bukan sebatas biaya pendaftaran tetapi juga sebagai sponsor.

Peserta selain dipaksa untuk membayar biaya pendaftaran, juga "dipaksa" memiliki produk atau brand atau usaha yang bisa direview oleh peserta lain. Jika pun ia tidak memiliki usaha apa pun, bisa mereview usaha temannya, hehe. Semisal, ada peserta yang memiliki usaha pembuatan boneka dari kain flanel, maka peserta lain harus mereviewnya. Contoh lain, Pak Didno, diluar aktivitasnya sebagai guru, ia aktif di pramuka juga aktif menggarap blog yang ber-niche. Ia bisa menawarkan kegiatan pramuka atau blognya untuk direview.Jika ada 40 peserta, maka akan ada 40 usaha atau produk yang direview. Peserta LBI akan merasakan bagaimana menjadi publisher dan di sisi lain merasakan pula sebagai advertiser.

Benefitnya, dengan sistem ini peserta yang blognya belum menghasilkan, tulisan-tulisan tersebut sebagai portofolio review yang nantinya bisa dilihat oleh advertiser yang sebenarnya. Juga bagi yang memiliki usaha baik usaha utama maupun usaha sampingan, produknya bisa dipromosikan "gratis". Kekurangannya, memang terasa ribet. Tetapi bisa dipertimbangkan pula dengan keterlibatan peserta atau "sponsor" untuk penilaian agar lebih menarik.

Lalu bagaimana formatnya? Saya merasa di LBI yang terdahulu, berkomentar di lawan main memang seru di awal, tetapi semakin hari semakin membosankan karena harus berkomentar dengan konten yang hampir sama. Di sana berbicara tentang A saya berkomentar B. Di blog lain juga berbicara tentang A, komentar saya pun B.

Saya bersaran kepada admin, bagaimana jika postingan yang dibuat oleh peserta adalah 3 postingan per pekannya. Dengan satu postingan tema dengan tema yang dilempar oleh admin sebagaimana musim-musim yang lalu, satu postingan yang merupakan review usaha peserta lain, dan satu postingan bebas. Penilaiannya masing-masing bernilai satu. Hanya membuat satu postingan, maka nilainya satu, jika membuat tiga postingan, nilainya pun tiga. Tidak mengerjakan, ya tidak dapat poin.

Semua yang ada di atas hanya saran saja sih, agar keberlangsungan LBI tetap terjaga. Masalah akan diterima atau tidak, itu kembali kepada kebijakan admin LBI. Yang pasti mari kita hidupkan lagi gelaran blog tahunan yang "aneh" ini. :D