Tidak Ada Masalah dengan Bloger dan Blogger

Beberapa waktu lalu blog resmi Liga Blogger Indonesia mem-posting tulisan mengenai kata Blogger dan Bloger. Hal ini tekait dengan kata yang ada di http://kbbi4.protalbahasa.com/entri/bloger yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI adalah bloger, bukan blogger. Lalu bagaimana dengan kita, mau memakai yang mana?

Tidak Ada Masalah dengan Bloger dan Blogger

Buat saya, tidak ada masalah dengan keduanya. Blogger dan bloger memiliki arti yang sama. Blogger berarti kita menggunakan ejaan Bahasa Inggris sedangkan bloger berari kata serapan yang sudah ada di Indonesia. Dan keduanya memiliki arti yang sama dengan pengeblog yaitu orang yang melakukan aktivitas mengeblog. Hanya kebiasaan kita saja yang rasanya aneh jika menulis bloger bukannya blogger.

Hal ini mirip dengan kasus yang belum lama ini ramai di media sosial, mana yang benar antara kata insya Allah atau insha Allah. Kedua transliterasi tersebut bisa digunakan tergantung kita berada di mana. Insha Allah memang akan terasa benar jika kita berada di Malaysia sana. Sedangkan kata serapan yang ada di Indonesia adalah insya Allah. Karena kita menggunakan kata serapan Bahasa Indonesia maka kata Insya Allah menjadi lebih tepat kita gunakan. Bagaimana dengan blogger? Apakah salah jika kita menggunakannya? Tidak juga. Sama saja kita masih menggunakan kata-kata Bahasa Inggris lainnya.

Dengan demikian, jika kita menggunakan kata bloger, kita menuliskannya biasa saja. Sedangkan jika kita menggunakan blogger, maka kita bisa menuliskannya dengan cara italic atau miring, atau jika menulis dengan tangan, tulisan blogger digaris bawah atau underlined. Kita mau menggunakan bloger maupun blogger, tergantung preferensi kita masing-masing. Dan karena pihak otoritas sudah menetapkan, kita tinggal mengikuti bagaimana cara menuliskannya.

Dengan adanya pembedaan bloger dan blogger, terjadi minimalisasi ambiguitas. Kalau kemarin ketika kita menyebut blogger, kita bisa menyebutnya sebagai orang yang mengeblog dan dalam waktu bersamaan kita menyebutnya sebagai produk atau platform blog yang dimiliki google. Kini, jika kita menyebut bloger, maka yang dimaksud adalah orang yang mengeblog. Sedangkan kata blogger adalah suatu produk.

Bahasa memang bukan suatu hal yang statis. Dinamikanya sejalan dengan bagaimana perubahan kehidupan manusia. Dan kita harus mengapresiasi hasil kerja kemdikbud karena tidak menutup mata bahwa kehidupan blog ada di sekitar kita.

Sebenarnya ada satu sisi yang menggelitik, di luar bahasan mana yang lebih baik antara bloger atau blogger, yaitu mengenai kata dasar dari keduanya yaitu blog. Di situs yang sama, blog berarti catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses siapa saja. Ada unsur kata pribadi di sana. Sebuah pertanyaan, apakah blog-blog yang tidak ada unsur pribadinya bisa kita masukkan ke kategori blog dan yang menggarapnya disebut bloger? Banyak lho blog yang isinya mirip portal swalayan dan tidak ada unsur pribadinya. Ah sudahlah.

Apapun itu, tidak ada masalah dengan bloger dan blogger. Dan semua tahu blog memang ada di Indonesia dan kita adalah bloger. :)


___
NB: Akahkah Liga Blogger Indonesia akan berubah nama menjadi Liga Bloger Indonesia?