Content Marketing di 2017, Visual, Video, dan Mobile

contoh content marketing, contoh perusahaan yang menggunakan digital marketing, pengertian content marketing, definisi content, pengertian konten dan konteks, content marketing di indonesia
Pada Liga Blogger Indonesia 2014, admin LBI 2014 melempar tema mengenai konten marketing. Kala itu saya menulis bahwa kita sebagai blogger memiliki kesamaan dengan pengusaha. Pengusaha menjual barang yang mana barang itu dibutuhkan oleh konsumen. Sedangkan kita sebagai blogger, menulis juga setidaknya adalah hal yang dibutuhkan oleh pembaca. Jadi kita membuat apa yang bisa kita jual, bukannya menjual apa yang bisa kita buat.


Kali ini, di LBI 2017, admin kembali melempar tema yang masih terkait dengan konten, yaitu tren konten di 2017. Saya lalu mencari dari beberapa sumber, salah satunya dari forbes, sebuah portal yang sudah tidak diragukan kredibilitasnya. Di sana disampaikan mengenai delapan tren yang bisa mempertajam konten marketing di 2017. Jadi kita tidak berbicara mengenai apa yang harus kita buat di 2017 ini melainkan apa yang bisa memperkuat produk kita.

Tidak perlu lah saya menulis dan mengulas ulang kedelapan tren tersebut, cukup dua atau tiga saja. Dua hal yang dapat mempertajam konten marketing adalah visual content dan video content. Gambar, adalah satu kewajiban yang harus dipenuhi ketika kita mempublish satu tulisan di blog, benar atau benar? Jika kita berbicara sepuluh tahun lalu, sangat tidak relevan. Tetapi sekarang, gambar adalah keniscayaan. Tulisan tanpa gambar bisa jadi tidak disentuh oleh calon pembaca.

Video, bukan hal yang baru tetapi juga tidak banyak yang mengeksplorasinya. Membuat video, meski hanya sederhana, adalah gampang-gampang susah. Tetapi dengan video, calon konsumen menjadi lebih mudah mengerti daripada sekedar membaca dan melihat gambar.

Satu tren lain yang juga ada di delapan tren sebagaimana dijelaskan di forbes adalah mobile. Ya, kita adalah generasi yang tidak bisa terpisahkan dari yang namanya gadget. Konektivitas dengan internet yang ada di genggaman adalah sebuah kebutuhan. Orang-orang kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya daripada di depan layar komputer. Sehingga, konten yang kita tampilkan juga harus bisa diakses lewat mobile device, semisal smartphone.

Ketiga tren tersebut sebenarnya terkait satu dengan lainnya. Konten visual dan video dan harus dengan dapat mudah diakses lewat mobile. Kita melihat instagram, pasti hanya melihat gambar atau videonya, sedangkan caption hanya sekilas sambil lalu. Ibaratnya, caption justru sekedar bumbu. Begitu pula ketika membaca status facebook atau twitter, gambar atau video lebih menarik daripada status, apalagi status itu panjang lebar.

Bagaimana dengan blog? Pilihan ada pada kita. Kita ngeblog memang pada dasarnya adalah menulis. Tetapi tidak menutup kemungkinan kita ngeblog bukan hanya menulis. Sebagaimana saya sudah memposting, ngeblog bukan lagi harus menulis. Kita bisa membuat photoblog, vlog, podcast, dan lain sebagainya. Dan kita bisa kombinasikan dengan tulisan. Satu hal, jangan sampai blog kita tidak bisa diakses via mobile.

Tahun 2017 sudah berjalan setengah bulan. Belum terlambat untuk menyadari apa yang harus kita kerjakan dalam setahun kedepan. Konten bukan lagi apa yang kita jual, melainkan juga bagaimana kita menjual atas produk kita. Kita blogger, kita adalah menjual diri kita melalui blog. 😊


=====
Sebenarnya saya di pekan kedua ini libur dari jadwal tanding Liga Blogger Indonesia 2017, tetapi sayang kalau melewatkan temanya. 😂