Menjadi Perusahaan yang Inovatif

Menjadi Perusahaan yang Inovatif
Innovative companies versi forbes

Ketika kita berbicara mengenai Apple dengan produk-produknya, iMac, iPod, iPad, iPhone, dan lain-lain, yang ada di benak kita bukan lagi produknya yang inovatif. Tetapi kita melihat lebih jauh yaitu Apple adalah perusahaan yang inovatif. Kita pun dalam mengkonsumsi suatu produk, sudah mengalami pergeseran pemikiran bahwa suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan yang kita anggap inovatif lebih kita pilih daripada produk yang secara fisik inovatif tetapi dari perusahaan yang tidak inovatif.

Sisi kebaruan adalah inti dari inovasi. Banyak produk dibuat dengan secara teknis memang inovatif. Tetapi di mata konsumen, inovasi produk tersebut tidak terlalu bernilai. Hal ini terjadi karena inovasi yang diinginkan oleh konsumen berbeda dengan sudut pandang perusahaan. Sehingga, inovasi yang berbasis konsumen menjadi hal yang mutlak jika ingin mengambil hati konsumen.

Menjadi Perusahaan yang Inovatif
Innovative companies versi fastcompany

Kemampuan suatu perusahaan untuk menjadi innovative company bukan lagi sekedar inovasi pada atribut yang melekat pada produk. Melainkan memiliki arti yang lebih luas daripada itu. Perusaahaan inovatif atau innovative company adalah inovasi yang mencakup pada desain dari produk (dan jasa), inovasi pada proses pembuatannya, inovasi pada pemasaran, dan inovasi proses bisnis secara luas. 

Kita melihat ojek dan taksi online bukan sekedar inovasi penggunaan gadget tetapi ada sisi inovasi yang lebih daripada itu.

Menjadi sebuah perusahaan yang inovatif tentu besar tantangannya. Tetapi, ketika suatu perusahaan berani menjadi perusahaan yang inovatif, loyalitas pelanggan akan diperolehnya, dan mengalahkan pesaing-pesaingnya. Karena perusahaan itu akan selalu dituntut untuk menampilkan sisi kebaruan dan "keterkejutan" yang justru ditunggu-tunggu oleh pelanggan-pelanggannya.

Gambar paling atas adalah screenshot dari list perusahaan inovatif di tahun 2016 yang diambil dari Forbes. Di gambar kedua yang diambil dari fastcompany, menampilkan daftar perusahaan yang berbeda. Tentu parameter penilaian dibanding antara satu dengan lainnya berbeda. Tetapi yang sama-sama kita sepakati, dari dua sumber tersebut menampilkan perusahaan-perusahaan kelas dunia yang selalu berusaha menampilkan inovasi masing-masing bukan hanya dari sisi produk tetapi dari sisi enterprise. Dan ada satu yang menarik, di perankingan forbes, ada perusahaan Unilever Indonesia. :)

____
Literatur:
  • Kunz, Werner. 2011. How does perceived firm innovativeness affect the consumer?. Journal of Business Research 64. 816–822.