Yogyakarta, Kecil tapi Luas

Yogyakarta, Kecil tapi Luas


Ketika tulisan ini dibuat, sebagian masyarakat Kota Jogja dan DIY sedang bergembira merayakan hari jadi Kota Jogja ke 261 tahun. Wayang Jogja Night Carnival yang diselenggarakan di Tugu Jogja diusung sebagai perayaan hari jadi ini. Sebagai warga DIY khususnya dari Kabupaten Sleman, saya juga ingin mengucapkan Dirgahayu Kota Jogja, semoga sukses selalu.

Perlu diingat bahwa ini adalah hari jadi Kota Jogja (yang kedudukannya sama seperti 4 kabupaten lain), bukan Daerah Istimewa Yogyakarta (yang kedudukannya Daerah Tingkat I setingkat provinsi). Mengapa ini perlu disampaikan karena banyak yang masih rancu antara Jogja dan DIY. Sampai saat ini, hari jadi DIY adalah 13 Maret 1755 mengacu pada peristiwa "Hadeging Nagari Yogyakarta Hadiningrat". Kalau dihitung, sekarang sudah 262 tahun, beda tipis lah dengan hari jadi Kota Jogja ini.

Yogyakarta, jangan terpusat di Km 0


Pada acara Malam Penghargaan Lomba Blog Menjadi Jogja Menjadi Indonesia lalu, Mas Eko Nuryono sempat mengatakan bahwa ketika kita berbicara Jogja hanya terpusat di tugu, nol km, malioboro, dan sekitarnya, sebenarnya itu adalah masalah. Yogyakarta, meski secara geografis tidak terlalu luas, tapi eksotismenya begitu luas. Di wilayah utara ada gunung, di selatan membentang pantai dari Gunung Kidul, Bantul, hingga Kulon Progo. Di wilayah barat dan timur ada pemandangan pegunungan/bukit yang indah, serta banyak spot-spot lain yang belum tersentuh.

Senada dengan hal tersebut, Sri Sultan HB X dalam konsep renaisans Jawa sebagai jiwa pemerintahan beliau. Pembangunan tidak lagi terpusat pada sisi utara Yogyakarta melainkan berada di sisi selatan yang meliputi Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo. Sisi utara, yaitu Sleman dan Kota Jogja sudah dianggap terlalu padat dan pesat dalam hal pembangunan. Oleh karena itu sisi selatan juga perlu dikembangkan. Salah satu bentuk nyata adalah pembangunan bandara Kulon Progo.

Persaingan antar kabupaten dan kota di DIY sebenarnya sedang digulirkan tetapi tidak secara nyata. Secara pemerintahan provinsi, daerah selatan sedang dikembangkan secara masif. Tetapi daerah utara juga harus mempertahankan eksistensinya. Di kesemuanya itu, tradisi ketimuran harus dijunjung tinggi. Sehingga antar sesama entitas masyarakat maupun pemerintahan saling berjabat erat. Mungkin inilah istimewanya Jogja.

Di hari jadi Kota Jogja ini, sebenarnya kita diajak untuk "pergi" dari Kota Jogja dan meluaskan pandangan kita bahwa Yogyakarta itu luas. Jangan semua menumpuk di Kota Jogja biar tidak macet. Masih banyak banyak tempat yang selalu setia menyediakan kenyaman di Yogyakarta. Anda mau ke utara, selatan, timur, atau barat, semua masih dimungkinkan untuk dijelajahi, selama masih dalam koridor sopan santun. :)