Caleg dan Partai



ternyata partai-partai pemilu tidak sedikit yang tidak memiliki jiwa yang sesuai dengan yang tertulis di dalam konstitusi partainya. banyak partai, asas yang diusung pun banyak. asas pancasila, agama, demokrasi, dan macam-macam lainnya.
mengapa tidak sesuai? banyak bukti yang telah ada. adakah satu pun asas yang mengizinkan korupsi, suap, dan sejenisnya? tidak ada. faktanya banyak yang terlibat korupsi. atau sikap yang paling sederhana saja. kita

ambil asas agama, lebih sempit lagi Islam. Islam telah mewajibkan untuk menutup aurat. di kalangan masyarakat Indonesia, menutup aurat bagi wanita identik dengan memakai jilbab. sejak masa kampanye hingga saat ini, telah banyak caleg yang terang-terangan kampanye dan tampil di muka umum tanpa menutup aurat (tanpa jilbab) dengan santainya. sebut saja PAN, di jalan C. Simanjuntak yogyakarta, sebelum atribut kampanye dicabut terlihat jelas caleg dari partai Islam tersebut tidak memberikan contoh pemakaian pakaian yang menutup aurat (jilbab). kemudian, di layar kaca ada wawancara dari Metro TV yang menghadirkan caleg yang bersikap sama, tanpa jilbab, bahkan tidak ada ciri-ciri bahwa ia dari partai Islam. harusnya para caleg memberi contoh yang baik kepada masyarakat minimal sesuai dengan asas partainya.
sepertinya masyarakat tidak dapat berharap banyak kepada DPR karena orang-orang di dalamnya saja tidak sepertinya tidak tahu mengapa mereka disana.

yo wis lah....