lebaran hampir tiba


Insya Allah tidak sampai 2 minggu lagi lebaran akan tiba. apa yang telah kita siapkan untuk lebaran? demikian kira-kira pertanyaan yang sering terdengar di lingkungan kita akhir-akhir ini. apakah sudah beli baju baru? sandal baru? sarung atau mukena baru? kue lebaran? bahan-bahan untuk ketupat dan opor ayam sudah disiapkan atau sudah dipesan? atau bagi yang sedang atau mau mudik sudah beli oleh-oleh yang bermacam-macam untuk keluarga? bagi para orang tua, apakah sudah menyiapkan pecahan uang untuk diberikan kepada anak-anak kecil?


lebaran memang sebuah momen dimana pergerakan uang menjadi sangat cepat dibandingkan hari-hari biasa. bahkan dibandingkan dengan hari raya agama lain, idul fitri masih jauh lebih banyak memutar uang. baik untuk hal-hal sebagaimana yang telah disebutkan di atas maupun efek-efek lain yang berkaitan dengan lebaran.


apakah ada yang salah? memang niat awal dari penggunaan uang tersebut semata-mata untuk menghormati tamu yang hadir bersilaturahim maupun kita bersilaturahim dengan penampilan yang sebaik mungkin. akan tetapi, lambat laun niatan itu luntur, bukan lagi untuk saling menghormati melainkan aktivitas jual beli tersebut sudah menjadi tren. belum lengkap rasanya jika lebaran tanpa hal-hal yang baru bahkan cenderung kepada bermewah-mewah. bahkan lebih dari itu, aktivitas tersebut menjadi ajang berpamer kekayaan. banyak orang lebih menjunjung tinggi rasa gengsi daripada niat bersilaturahim.


bagi para pedagang, ini adalah momen yang tepat untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. inilah keuntungan bagi para pemilik niat yang besar untuk hidup bahagia di dunia. tak ada yang salah, asal ingat sedekah dan zakatnya. tapi, momen ini pula yang banyak dimanfaatkan pedagang nakal untuk meraup keuntungan tanpa memperhatikan kualitas. misalnya makanan (parsel) kadaluarsa yang kini kian marak.


para perampok pun ikut-ikutan. di beberapa tempat kini sedang 'nge-tren' aksi perampokan sebagaimana diberitakan di televisi. dari sekian yang saya tulis di halaman ini, inilah aksi yang tidak baik dalam menghadapi lebaran. selain tidak thayib, juga tidak halal. memang di dunia belum tentu tertangkap, tapi bisakah mereka lari dari pandangan yang maha menciptakan pandangan?


jadi, banyak pintu rejeki (duniawi) terbuka lebar menghadapi idul fitri. terserah kita mau memilih di bagian mana. mau halal atau haram, itu terserah kita, tapi efek sampingnya baik di dunia maupun di akhirat kita pula yang menanggung.