SUGBK Masih Lebaran

hari selasa lalu (6/9/2011) timnas sepakbola Indonesia kembali kalah di lapangan hijau melawan Bahrain 0-2. pertandingan yang cukup mengecewakan bagi publik tanah air. kekecewaan bukan hanya karena kalah, karena memang Indonesia sudah terbiasa kalah. :D tapi kekalahan kali ini cukup dirasa keterlaluan, mengingat ekspektasi masyarakat telah cukup tinggi setelah timnas tampil apik di rangkaian AFF cup.

ekspresi kekecewaan salah satunya disalurkan dengan menyalakan petasan dan kembang api di stadion layaknya masih nuansa lebaran. banyak yang menyesalkan akan tindakan itu. bahkan presiden SBY pun meninggalkan stadion seketika itu pula.

justru disini AKU KECEWA. bagaimana seorang pemimpin meninggalkan lokasi yang bersengketa! inikah pemimpin sebuah negeri yang konon katanya bernenek moyang pelaut yang tiada gentar menerjang gelombang? inikah seorang pemimpin yang takut akan gertakan masyarakatnya sendiri? inikah pemimpin yang takut mati? mungkin alasan yang sering digunakan, "itu sudah protokoler kepresidenan". jadi yang memimpin negara ini presiden atau protokol? kalau protokoler kepresidenan adalah yang lebih tinggi, mengapa kita susah-susah melakukan pemilu untuk memilih presiden?

tak ada alasan presiden untuk meninggalkan stadion hanya karena kasus di atas. atau memang pergi untuk mengembalikan keberuntungan timnas? :D