Salahkah dengan "nDeso"?

saya sebenarnya agak risau dengan salah satu iklan seluler yang dibintangi oleh tukul arwana yang menggunakan istilah "ndeso". "makanya lihat internet, tidak tahu internet ya? ndeso!", seolah-olah orang yang ndeso adalah orang yang serba terbelakang. pernyataan-pernyataan sejenis menurut saya termasuk rasis. apa sih yang dimaksud dengan "ndeso"? kenapa ndeso selalu dikonotasikan negatif? bagi sebagian besar orang, ndeso berarti juga kampungan. salahkah jika seseorang menjadi ndeso atau kampungan? apakah sikap ndeso itu salah? apakah ndeso itu adalah aib?



kita melihat ndeso atau tidaknya seseorang dengan mengkomparasikan antara kehidupan desa dan kota. kita sering membandingkan antara dua kehidupan yang memang secara kasat mata berbeda. kita hanya melihat dengan parameter pembangunan infrastruktur bahwa kehidupan kota memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dari pada kehidupan di desa. kehidupan desa selalu dipandang sebalah mata bahkan dianggap jauh dari kata sejahtera. pandangan ini yang selalu menghambat kemajuan bersama. mengapa kemajuan bersama, bukan hanya kemajuan desa? karena kehidupan desa dan kota berada dalam satu sistem yang saling terkait satu sama lain.

kita selalu melihat sisi keterbelakangan kehidupan desa, sehingga kita menyebutnya ndeso. tapi, benarkah kehidupan desa itu selalu terbelakang? kembali kita ingat perumpamaan yang sering diungkapkan, "kita makan nasi, nasi itu dihasilkan dari padi yang ditanam di desa. jadi, kalau tidak ada desa, kita tak bisa makan". silakan renungkan sendiri perumpamaan itu. itu hanya dari sisi pertanian padi saja. masih banyak ketergantungan sistem kemasyarakatan baik desa maupun kota yang dihasilkan oleh kehidupan desa. sistem pendidikan pun di desa tidak kalah kualitas. bahkan pendidikan desa jauh berkualitas dai pada pendidikan di kota. kenapa? jika dilihat dari sisi sistem pendidikan yang mengacu pada sistem departemen pendidikan, memang agak tertinggal, tapi lihat di sisi pendidikan kemasyarakatan atau pendidikan keluarga. jika di kota ada orang yang tidak mau bersosialisasi baik, siapa mau peduli. berbeda dengan di desa, tidak mau bergaul berarti tidak mau ditolong. kesopanan pun ada di sistem pendidikan kemasyarakatan. bagaimana seorang anak menghormati yang lebih tua, bagaimana cara bertutur kata, dan bagaimana-bagaimana lainnya. meskipun hal-hal itu sudah semakin luntur, tapi itu adalah sebuah sistem luhur yang jauh lebih berharga daripada sistem infrastruktur. itu baru satu aspek, masih banyak aspek lain yang tidak dimiliki oleh sistem non-desa. berkaitan dengan internet, boleh diadu, mana yang lebih jago, orang desa atau orang kota. :D

jadi, menurut saya istilah "ndeso" adalah sebuah konotasi positif yang memiliki keluhuran budi, bukan sebuah konotasi negatif yang bisa diinjak-injak oleh kaum rasis.