Menantikan Neo-TVRI

TVRI, stasiun televisi tertua di Indonesia. di bulan dan tahun ini, TVRI merayakan hari jadi ke 50 tahun. banyak hal yang sudah dilewati oleh sebuah institusi dengan usia setua itu. TVRI pernah mengalami masa kejayaan dan kini sedang dalam keadaan ditinggalkan. sebagai televisi milik negara dan tertua, TVRI telah mendampingi negeri ini dalam menjalani kehidupan baik perjalanan yang baik maupun yang buruk. dan kini, dari sudut pandang saya, TVRI sedang dalam keadaan kembali meraba-raba apa yang harus dilakukan agar mendapatkan perhatian dari pemirsa televisi bersaing dengan televisi swasta yang menyajikan tayangan lebih menarik.
TVRI bukan televisi biasa. TVRI sebagai televisi milik negara bukan hanya menyajikan tayangan yang menarik tapi juga harus menyajikan tayangan yang bermanfaat. TVRI bukan hanya menampilkan apa yang diinginkan oleh masyarakat tapi juga apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. peran TVRI yang mendidik inilah yang saat ini sangat dibutuhkan oleh mayarakat mengingat begitu maraknya tayangan televisi swasta yang hanya mengejar rating tinggi meski dengan pengawasan yang kurang terhadap kebermanfaatan. meski banyak institusi pengawasan berdiri di negeri ini baik pengawasan terhadap penyiaran semisal KPI (komisi penyiaran indonesia) maupun institusi wartawan, tapi tetap saja televisi swasta masih jauh dari kebutuhan masyarakat. hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengaduan dari masyarakat atas tayangan televisi yang begitu marak dan selama aduan tersebut belum ditanggapi dengan adanya peringatan ataupun sanksi, tayangan tersebut masih tetap berlanjut. hal ini yang tidak boleh terjadi di TVRI dan justru TVRI harus memberikan tayangan yang memberikan nilai kepada masyarakat.

akan tetapi, ada pekerjaan besar yang harus dilakukan oleh TVRI. dalam memberikan tayangan yang bernilai, TVRI juga harus membalut nilai itu dengan nuansa keindahan. hal ini agar masyarakat suka dengan tayangan yang bermanfaat. istilahnya, TVRI tidak hanya memberikan apa yang diinginkan oleh pemirsa tapi juga memberikan apa yang dibutuhkan pemirsa, disamping itu dalam kebutuhan pemirsa disampaikan dengan cara yang diinginkan oleh pemirsa. kita lihat di masyarakat, apakah masyarakat suka dengan tayangan TVRI? beberapa program mungkin memang disukai tapi secara keseluruhan TVRI masih kalah oleh stasiun televisi lain.

dalam dua tiga tahun terakhir, TVRI menunjukkan perbedaan yang nyata daripada tahun-tahun sebelumnya. TVRI kini telah memiliki pemirsa setia di beberapa programnya. misal di televisi stasiun yogyakarta, ada pangkur jenggleng yang memberikan pesan-pesan moral melalui guyonan-guyonan dan tembang jawa khususnya pangkur. di acara tersebut, para audience berasal dari komunitas atau perkumpulan yang ada di masyarakat. tayangan ini layak menjadi program primadona TVRI yogyakarta karena telah memiliki pemirsa setia. ada beberapa tayangan yang bagi saya menarik baik dari sisi penyampaian maupun isinya seperti cangkriman, angkringan, karang tumaritis dari TVRI jogja, pelangi nusantara dan gowes jakarta dari TVRI nasional. sebenarnya masih banyak potensi yang bisa digali dari tayangan TVRI untuk meningkatkan jangkauan kepada masyarakat.

potensi yang ada masih harus bertemu dengan banyak halangan dan rintangan. ada beberapa kekurangnyamanan yang saya rasakan ketika melihat tayangan TVRI. kesan kaku dari narator maupun presenter dalam menyampaikan pesannya khususnya dari TVRI nasional. berbeda dengan televisi swasta dan TVRI yogyakarta, presenter maupun narator terasa dinamis dan enak dalam penyampaian. dari sisi waktu tayangan, TVRI terasa sangat kurang nyaman. misal di beberapa tayangan, ada program yang tayang di minggu ke 1, 3, dan 5 kemudian di minggu 2 dan 4 diisi oleh program lain. atau di program gowes jakarta, beberapa kali berubah jam tayang dan kini (sepertinya) hilang dari TVRI. padahal tayangan ini bagus karena memberikan informasi kepada masyarakat mengenai komunitas yang ada di masyarakat khususnya di jakarta. tantangan ke depan, di beberapa minggu lagi TVRI akan secara rutin menayangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia. mengingat tayangan ini sangat dinantikan oleh masyarakat, semoga TVRI bisa memberikan tayangan yang menarik tanpa menghilangkan nilai kebermanfaatan. selain dari sisi kedinamisan presenter maupun narator, jam tayang yang lebih stabil, semoga TVRI juga dapat memperindah dari sisi audio-visual karena masih kalah daripada stasiun televisi lainnya.

inovasi dan perbaikan dari TVRI sangat dinantikan oleh masyarakat dan negara ini. sebagai televisi tertua di negeri ini, TVRI berhak atas kejayaan yang pernah diperoleh di masa lalu. inovasi di masa lalu belum tentu bisa diaplikasikan di masa sekarang. inovasi wajib dilakukan agar TVRI tidak semakin terinjak oleh televisi swasta. ibarat dalam product life cycle, TVRI telah melewati masa maturity dan dalam posisi decline. agar decline ini tidak berujung kematian, perbaikan dan peremajaan perlu dilakukan. jangan sampai TVRI terjebak kehidupan politik yang sedang tidak sehat. dirgahayu 50 tahun TVRI, semoga menjadi jalan kebermanfaatan dari dan untuk masyarakat.