Anak Sekolah kok Cemen

sambil istirahat, saya melihat tv ada berita mengenai anak MTs yang dipukul menggunakan sepatu oleh gurunya lantaran mereka berada di luar ruangan padahal akan diadakan ulangan harian. dan seperti kasus-kasus serupa, hampir dipastikan guru adalah pihak tersalah. kita seolah menutup mata bahwa penyebab guru memukul siswa adalah karena siswa membuat masalah. silakan bagi Anda siswa atau kerabat yang menjadi "korban" untuk membantah apa yang saya sampaikan di sini.



saya tidak bermaksud membenarkan apa yang telah dilakukan oleh guru yang melakukan kekerasan kepada muridnya. bagaimana pun, tindakan guru yang melakukan kekerasan adalah perbuatan yang salah dan hukum harus berbicara. tetapi, tak ada asap tanpa api, guru melakukan kekerasan kepada muridnya kebanyakan karena murid juga melakukan kesalahan.


sekarang sekolah kebanyakan sudah digratiskan oleh pemerintah melalui BOS. waktu sekolah bayar saja banyak siswa yang sekolah seenaknya, apalagi digratiskan. "ah sekolah kan gratis, jadi terserah gue mau ngapain" begitulah kira-kira yang oleh siswa sekolah pahami.


rasa hormat siswa kepada guru sudah nyaris hilang. guru memang dituntut untuk dekat kepada murid. guru dituntut untuk bisa menjadi sahabat murid agar mereka bisa saling memahami. tetapi, bagi murid, meski jarak mereka seperti sahabat, mereka juga harus menaruh rasa hormat. bagaimana pun guru adalah orang tua di sekolah, jadi rasa hormat itu harus tetap ada.


membantah ucapan guru sudah menjadi hal yang banyak dilakukan oleh siswa. siswa kini dianggap sebagai raja, dimana guru tidak bisa lagi bersikap keras kepada murid. jika guru keras sedikit saja kepada murid, diadukan kepada orang tua, dan orang tua "ngelabrak" guru yang bersangkutan di sekolah.


murid kini sukanya mengadu kepada orang tua. sebenarnya tidak masalah jika memang murid dalam posisi benar. jika salah dan mengadu, itu namanya sih cemen. murid harus belajar berani berbuat maka berani bertanggung jawab. pernah menonton film Gie yang tokoh utamanya Nikola Saputra? Gie berani melawan gurunya (dalam hal pelajaran) karena ia benar. ketika ia mau melakukan kekerasan, tapi melihat kondisi sebenarnya guru yang ditentangnya, ia mengurungkan niat.


saya dan teman-teman pernah menjadi murid nakal sewaktu sekolah. ada teman yang dipukul menggunakan penggaris, ada yang disuruh push up 10 seri (100 kali), pernah atau sering rambut dipotong ketika upacara bendera berlangsung dan sebagainya, itu karena kami salah. kami tidak mengadu kepada orang tua. itu adalah konsekuensi.


apakah bangsa ini akan dipimpin oleh generasi cengeng yang suka mengadu? guru melakukan kekerasan adalah salah. tetapi guru tidak akan melakukannya jika murid tidak keterlaluan. taruhlah hormat kepada guru. karena merekalah kita bisa mendapatkan ilmu. :)