Ikhlaskan Pilpres

jokowi-JK-prabowo-HattaPilpres masih sebulan lagi, tetapi suasana panas persaingan begitu terasa, terutama di dunia maya. sudah saya sampaikan di postingan sebelumnya, saya sudah tidak tertarik dengan persaingan yang ada yang cenderung membosankan. saya pun sudah menyampaikan siapa capres-cawapres yang saya dukung. tapi ada satu hal yang akhir-akhir ini saya rasakan, bagaimana jika ternyata calon saya kalah? mau tidak mau harus mengikhlaskan. dan mumpung masih sebulan mari kita belajar ikhlas.


sebagaimana pernah saya ceritakan pada postingan mengenai sandal yang hilang di masjid, kita harus mulai mengikhlaskan sesuatu sebelum ia hilang. bagaimana perasaan kita jika mengetahui barang yang kita cintai hilang? sedih bukan. berbeda cerita ketika kita sudah mengikhlaskan barang tersebut sebelum hilang, rasa sedih tentu tidak terlalu berat.


begitu pula dalam pilpres, karena ada dua pasang calon, maka dipastikan salah satu memenangkan dan yang sepasang lainnya kalah. yang menang nantinya jadi presiden dan wakil presiden selama lima tahun ke depan dan yang kalah kembali jadi rakyat biasa. lalu buat kita pendukung jadi apa? jagoan kita menang atau kalah, kita tetap jadi rakyat. sebagai rakyat kita harus mematuhi apa kata pemimpin selama tidak dzalim.


pasca pilpres, bagi kita pendukung fanatik, bagaimana perasaan kita jika yang dijagokan ternyata kalah? sedih, sakit, galau, tidak terima, dan lain sebagainya. bagaimana jika menang? jumawa, sombong, pongah, membusungkan dada, dan sejenisnya. jika dua pendukung yang berseberangan bertemu bawaanya mau adu mulut ujung-ujungnya bentrokan.


oleh karena itu, mari kita mulai belajar ikhlas. Jika Anda adalah pendukung prabowo, harus ikhlas jika nanti jokowi yang menjadi presiden. begitu pula sebaliknya, bagi Anda pendukung jokowi, harus ikhlas jika prabowo yang jadi presiden. bagaimana pun dan siapa pun yang jadi presiden, kita harus siap dengan segala konsekuensi akibat dari pemerintahan mereka.


lalu bagaimana dengan kampanye? ya tetap. kampanye adalah bentuk ikhtiar sedangkan ikhlas adalah bentuk tawakal. sesungguhnya semua sudah tertulis di Lauhul Mahfudz karena catatan Allah tidak akan pernah salah. bukankah kita diperintahkan untuk mengubah nasib kita sendiri agar Allah berkenan mengubah nasib kita? ikhlas dan berusaha adalah jalan kita untuk mengubah nasib kita sendiri. :)


http://www.youtube.com/watch?v=K9I891dUjEk