Bicara Tentang LGBT

Beberapa waktu yang lalu, media sosial sempat heboh dengan munculnya gambar buku yang bermuatan pesan bahwa LGBT adalah hal yang lumrah. LGBT atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender memang sebuah isu yang kerap diperjuangkan tidak hanya di dalam negeri tetapi di luar negeri pun pro dan kontra terjadi. bahkan di beberapa negara sudah ada yang melegalkan. secara pribadi saya termasuk orang yang kontra jika LGBT dilegalkan dan berharap semoga LGBT tidak terjadi di masyarakat.
bermodalkan isu HAM, hak asasi manusia, pejuang LGBT berteriak agar LGBT dilegalkan. sebentar, hak asasi yang mana yang diperjuangkan? kita sejak kecil sudah diajarkan mengenai utamakan kewajiban sebelum menuntut hak. dan dalam hal LGBT ini, sudahkah kita menjalankan kewajiban agar hak kita bisa diperjuangkan? kewajiban kita, apa pun agama kita, adalah beribadah kepada Tuhan. kita diciptakan berpasang-pasangan agar dapat memperoleh keturunan. apakah LGBT bisa membuat kita mendapat keturunan? apakah menjadi lesbian atau gay dapat membuat salah satu melahirkan anak?
menjalankan kodrat adalah kewajiban sebagai hamba Tuhan. berpasangan laki-laki perempuan adalah kodrat manusia bukan laki-laki dengan sesama laki-laki atau perempuan dengan sesama perempuan atau bahkan ada yang berhubungan dengan laki-laki maupun perempuan. kita pun sebagai manusia diciptakan berjenis kelamin kalau tidak laki-laki ya perempuan. kalau laki-laki harus menjalankan kewajiban sebagai laki-laki begitu juga perempuan menjalankan kewajiban sebagai perempuan. tidak bisa kita seenak udel sendiri mengubah jenis kelamin dari laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya. kecuali Tuhan membuat sebuah anomali seperti yang pernah terjadi ketika lahir oleh pihak medis dinyatakan sebagai perempuan setelah berusia beberapa belas tahun diketahui ternyata laki-laki. tetapi ini bukan kehendak ia sendiri.
kita pun sejak kecil sudah diajarkan bahwa kebebasan hak kita jangan sampai mengganggu hak orang lain. apakah LGBT mengganggu? tentu saja. contoh sederhana saja saya sebagai muslim, bersentuhan lawan jenis dapat membatalkan wudzu yang juga otomatis tidak bisa mendirikan shalat. jika ada orang yang melakukan transgender, ia shalat di shaf mana? ia laki-laki menggunakan mukena, ketika bersentuhan dengan jamaah wanita maka membatalkan jamaah lain. begitu juga ketika ia adalah wanita lalu ikut shaf laki-laki, maka membatalkan shalat jamaah laki-laki.
gay dan lesbian, apakah ini juga mengganggu orang lain? tentu saja. kita sering mendengar berita bahwa orang yang menjadi gay atau pun mereka yang pernah melakukan sodomi adalah mereka yang di masa lalunya pernah mengalami hal serupa. ingat Babe, Ryan, dll mereka seperti drakula, ia menjadi korban di masa lalu dan di suatu saat maka ia akan menjadi pelaku begitu seterusnya.
dari dua contoh tersebut, LGBT apakah memperjuangkan HAM atau justru melanggar HAM? mengganggu ibadah tentu saja melanggar HAM karena mengganggu hubungan manusia dengan Tuhan dalam beribadah. merusak mental korban sehingga menjadi pelaku di masa mendatang juga melanggar HAM. jadi apakah perlu dan pantas diperjuangkan?
semoga kita, keluarga kita, dan orang di sekitar kita terhindar dari sikap LGBT. kita harus ingat bahwa kita hidup adalah untuk beribadah. kita memiliki kewajiban yang harus kita utamakan daripada hak. semoga Tuhan senantiasa membimbing kita di jalan yang lurus. :)