Kopdar di Tempat Tanpa Sinyal

Gara-gara pekan keempat LBI2015, dunia perblogeran Indonesia kembali geger dengan wacana penyelenggaraan kopdar nasional. setelah Blogger Nusantara tidak terselenggara di tahun 2014, pada 2015 banyak yang berharap akan terselenggaranya kopdarnas. pekan keempat LBI2015 seakan-akan membuka kembali memori mereka yang sudah sering ikut kopdar baik lokal maupun nasional di masa lalu. bagi saya yang baru sekali ikut Blogger Nusantara dan itu pun tidak maksimal, ada satu keinginan mengenai kopdar yaitu terselenggara di tempat yang miskin atau bahkan tidak ada sinyal internet.

Mengapa demikian? tentu saja agar aktivitas blogger diharapkan benar-benar hidup di bumi, tidak terganggu dengan aktivitas dunia maya. kehidupan blogger memang berasal dari dunia maya. saling mengenal satu sama lain ada di internet. dan akan menjadi sangat baik ketika kopdar, kehidupan internet itu diliburkan satu atau dua hari untuk benar-benar bertatap muka dengan blogger lain.

seringkali ketika kopdar, aktivitas tatap muka terganggu dengan gadget yang dipegang oleh peserta kopdar. ketika presentasi para peserta malah berlomba-lomba untuk kultwit. ketika saling bercakap ternyata konsentrasi hanya separuhnya saja. sedangkan separuh nyawanya ada di dunia lain. bukankah itu mengurangi esensi dari gathering? untuk itu, peserta kopdar sepertinya harus dipaksa untuk tidak menggunakan gadget ketika kopdar. bukan dengan menyita atau dengan aturan yang ketat, tetapi dengan menggunakan tempat yang tidak ada sinyal. kejam ya... hehe...

di negara-negara maju, untuk menemukan tempat yang susah sinyal bukan perkara mudah. misal di film detective conan edisi Full Score of Fear, dibangun sebuah arena konser yang di sana kedap suara dan kedap sinyal. tetapi di Indonesia untuk menemukan tempat yang demikian tidak perlu mencari atau membangun gedung kedap sinyal karena masih banyak tempat yang belum terjangkau sinyal internet. dan biasanya tempat yang susah sinyal itu memiliki alam yang masih bagus. ya hitung-hitung sekalian mengenal alam yang tidak ditemukan di tempat asal.

saya ingat postingan mbak Rohani Syawaliyah bahwa sosial media bukan toserba yang buka 24 jam. artinya tidak setiap menit dan setiap detik kita membuka akun sosial media. karena memang ada dunia nyata yang harus kita hadapi. tidak ada salahnya jika libur membuka gadget satu atau dua hari saja untuk kopdar. dan salah satunya dengan dipaksa dengan tanpa sinyal internet di tempat kopdar. hehe

bagaimana, berani kopdar dengan cara seperti ini? sepertinya perlu dicoba. :)