Sampah dan Pasar Tradisional

Bulan Ramadhan telah berlalu setengahnya. Setengah bulan lagi kita merayakan lebaran. sudahkah Anda berbelanja? meskipun berbelanja tidak harus dilakukan menjelang lebaran, tetapi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merasa "wajib" untuk melakukannya. 

sampah di pasar tradisional
Ada yang buang sampah di pasar tradisional

ketika berbelanja menjelang lebaran, Anda memilih berbelanja di pasar modern atau pasar tradisional? banyak yang memilih berbelanja di pasar modern karena mereka beranggapan bahwa di pasar tradisional itu kumuh, berdesak-desakan, pilihannya tidak banyak, dan lain sebagainya. 

terkait dengan kumuh atau tidaknya pasar tradisional, sebenarnya kembali kepada kita juga. jika semua pihak yang ada di pasar baik penjual, pembeli, tukang parkir, buruh gendong, dan lain sebagainya sepakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, lambat laun pasar tradisional bisa keluar dari cap kotor dan kumuh.

setiap dari kita harus mulai membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan. hal yang tidak mungkin terjadi di pasar modern. di pasar modern kita akan segan untuk membuang botol minuman begitu saja karena akan menjadi pusat perhatian. di pasar tradisional, karena tidak ada yang mengawasi, maka kita sendiri yang harus mengawasinya.

pasar tradisional sebenarnya sudah mulai berbenah, khususnya terkait dengan sampah. hanya saja, untuk menjadi pasar yang benar-benar bersih. dan kita harus siap mengawal perubahan itu. 

* foto diambil di Pasar Muntilan