Menjadi Positif itu Tidak Mudah


Jika saya bertanya kepada Anda, "ngeblog itu mudah atau sulit?" mungkin sebagian besar dari kita akan menjawab dengan jawaban "mudah". Terlebih bagi kita yang sudah terbiasa menjadi blogger, mau membuat blog baru pun cukup sekian menit sudah jadi. Tetapi di balik mudahnya menggunakan fasilitas atau rumah di dunia online berupa blog, ada banyak kesulitan-kesulitan di dalamnya.

Apa saja kesulitan-kesulitan ketika kita memutuskan terjun ke dunia blogging? Banyak, mulai dari mau menulis apa, materi apa saja yang mendukung dengan topik yang akan kita tulis, mencari gambar atau foto yang mendukung, dan mengumpulkan "nyawa" agar diri ini mau menulis. Ketika sudah memiliki ide mengenai hal apa yang akan ditulis terbentur dengan waktu, mood, koneksi internet, dan benturan-benturan lainnya. Selesai menulis dan di-posting, mengumpulkan massa agar mau membaca dan/atau berkomentar pun tidak mudah. apalagi bagi yang me-monetize blognya, tentu tantangannya bertambah lagi.

Tetapi, di balik kesulitan-kesulitan di atas, ada satu hal yang jauh lebih sulit yaitu menjadi positif. Kita sebagai blogger yang notabene hidup di dunia online, akan selalu berbenturan dengan berbagai pemikiran. Masa sekarang, sangat banyak virus-virus negatif yang beredar di masyarakat dan berkembangnya melalui ranah online. Banyak tulisan di sosial media maupun blog yang mengadu domba antar sesama bangsa, saling mencela, pro kontra atas pemikiran, dan banyak kasus lainnya yang pada akhirnya merembet ke ranah dunia nyata. Kita sebagai blogger memiliki pilihan, mau ikut menjadi penyebar virus negatif atau justru menjadi positif. Tak ada pilihan menjadi netral karena sama saja membiarkan virus negatif menjadi lebih merajalela.

Saya, selama mengenal dunia blogging, pernah merasakan betapa mudahnya menjadi negatif. Mencela pihak sana, menyalahkan pemerintah, menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan lain sebagainya. Kini saya justru ingin melihat diri saya sendiri. Ketika saya menyalahkan seseorang, apakah saya juga bagian yang salah? Ketika saya mencela orang lain, apakah saya juga termasuk orang yang dicela itu? Dengan meniatkan diri untuk menjadi blogger yang menyebarkan virus positif, menjadi filter bagi saya untuk menyaring informasi-informasi yang hendak saya share.

Saya menulis blog dan meniatkan diri untuk menyebarkan virus positif bukan berarti saya suci dan selalu benar. Justru saya ngeblog karena blog adalah media bagi saya untuk menjadi kontrol diri. Misal, ketika saya menulis jangan membuang sampah sembarangan, itu menjadi pengendali bagi saya agar tidak membuang sampah sembarangan. Ketika saya menulis mengenai ketertiban berlalu lintas, dan saya justru melanggar aturan lalu lintas berarti saya melanggar aturan saya sendiri. Semua itu tidak mudah dan teramat sangat sulit. Meskipun saya sudah menuliskannya di blog, masih saja saya kadang-kadang melanggarnya, Masya Allah. Tetapi, jika saya tidak ngeblog, bisa jadi saya tidak terkontrol dalam melanggar aturan-aturan yang ada.


Begitu pula dengan saya membuat blog ini, nyampah.net, yang saya niatkan menulis tentang sampah. Mencari ide dan materi tentang sampah memang tidak mudah. Membangun mood agar mau menulis tentang sampah juga tidak mudah. Tetapi sangat tidak mudah untuk melakukan apa yang saya pesankan di tulisan-tulisan yang saya buat. Saya menulis agar tidak membuang sampah sembarangan tetapi diri saya dan orang-orang di sekitar saya justru membuang sampah sembarangan dan menjadikan lingkungan kumuh. Saya menulis untuk tidak membakar sampah teatpi di sisi lain saya tidak berani menegur langsung orang yang melakukannya. Semua itu perlu proses dan kita nikmati proses itu.

Ciptakan peluangmu untuk menebarkan virus positif. Menjadi baik itu banyak caranya. Ngeblog positif hanya satu hal dalam berbuat baik. Meskipun memang menyebarkan kebaikan dan menjadi baik itu sendiri tidak mudah. Tetapi kita harus ingat bahwa jika kita tidak bisa memberikan kebaikan maka setidaknya kita tidak menyebarkan keburukan. Kembali kita gunakan 3M-nya Aa Gym, mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang, dan mulai dari hal yang kecil. Siapkah kita untuk menjadi blogger yang menyebarkan virus positif? Jawaban ada di diri kita masing-masing. :)