Sudah Sakit, Bau Lagi

Sebenarnya ini cerita kejadiannya sudah sekitar dua bulan yang lalu. Tapi berhubung dalam jangka waktu itu hampir tidak pernah menyentuh blog, jadi baru hari ini bisa diceritakan.


Kejadiannya di simpang empat dekat pabrik tempat saya bekerja di Sukoharjo (FYI saya sekarang sudah resign), ada anak pabrik yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Karena simpang empat tersebut termasuk ruwet, si anak yang mengendarai motor bersenggolan dengan pengendara motor lain. Sialnya, ia jatuh bukan hanya di jalan tetapi nyemplung di selokan samping jalan.

Sudah menjadi rahasia umum (maaf) sungai maupun selokan di Solo dan sekitarnya termasuk Sukoharjo perbatasan Solo, hampir tidak ada yang bersih. Jadi si anak yang jatuh itu semacam jatuh di comberan yang bau dan kotor. Sudah sakit karena jatuh, basah, masih harus menahan bau karena air selokan yang kotor. Bisa dibayangkan seperti apa bau comberan, ya seperti itu ketika bertemu dengan si anak yang basah itu.

Kita kadang memaksakan diri untuk merasa nyaman padahal secara nyata kita tidak nyaman dengan suasana kotor dan kumuh. Ketika kita mendapat musibah baru kita mengeluh padahal kotor dan kumuh tempat yang kita huni, semua juga berawal dari kita sendiri. Kita membuang sampah di sungai tapi di sisi lain kita mengeluhkan air sungai yang kotor dan menyebabkan banjir. Mau sampai kapan kita akan seperti ini? Jawaban ada di diri kita masing-masing.

*foto adalah salah satu sungai di Solo tetapi bukan lokasi kejadian*