Masalah Pak Mario Teguh, Bukan Urusan Kita

Sebenarnya saya bukan orang yang suka dengan acara gosip. Saya pun tidak tahu bagaimana alur masalah yang merundung motivator Mario Teguh. Yang saya tahu, beliau sedang ada masalah keluarga, begitu saja. Selebihnya, saya tidak tahu dan tidak mau tahu. Buat apa ikut urusan beliau, tidak ada untungnya buat saya. Mendingan cari keluarga buat saya sendiri, hehe.

Sumber: wikipedia

Mengapa kasus Pak Mario Teguh menjadi begitu heboh? Bahkan sama atau lebih heboh daripada artis-artis yang terbiasa kawin cerai? Hal ini mengingat beliau motivator yang lebih banyak berbicara mengenai keluarga, sedangkan sekarang beliau memiliki masalah dengan keluarga, masyarakat menjadi memiliki bahan untuk mem-bully beliau.

Kasus Pak Mario Teguh ini mengingatkan kita pada kasus Kyai Lutfi di film Ketika Cinta Bertasbih. Kyai Lutfi merasa terpukul ketika anaknya, Ana, bercerai dengan Furqon. Beliau merasa terpukul karena beliau sering memberi nasihat tentang keluarga yang sakinah tetapi justru keluarganya sendiri yang tidak sakinah.

Kasus yang menimpa Pak Mario Teguh seolah-olah ingin menertawakan beliau. Ternyata orang yang bisa berbicara belum tentu bisa melakukannya, mungkin begitu kira-kira orang-orang berbicara. Padahal jika kita ingat, setiap manusia di muka bumi pasti memiliki masalah, tidak terkecuali motivator. Kata seurieus, "rocker juga manusia".

Urusan Pak Mario Teguh bukan urusan kita. Apakah dengan kita mengikuti masalah keluarga beliau, kita bisa ikut menyelesaikan masalah? Tidak bukan? Atau bisa jadi kita dengan mengikuti urusan masalah keluarga Pak Mario, kita justru menikmatinya? Semua hanya mengikuti hawa nafsu. Nantinya, ketika beliau kembali menjadi motivator akankah kita beramai-ramai akan berkata, "ah bapak cuma bisa berbicara tapi tidak bisa menjalani"?

Memang teladan itu lebih berharga daripada nasehat. Tetapi kita pun tidak boleh menyepelekan nasehat walau dari mulut siapa nasehat itu keluar. Biarlah urusan Pak Mario beliau selesaikan sendiri. Jika ada manfaat dari nasehat dan motivasi beliau yang pernah kita terima, itu adalah jalan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Dari pada ikut mengurusi masalah keluarga beliau, lebih baik mengurusi keluarga kita sendiri. :)