Diskusi LDR, Marketing dengan Media Sosial


Diskusi LDR, Marketing dengan Media Sosial

Sebenarnya ini postingan yang sudah late banget. Acara malam minggu, ini sudah malam minggu lagi. Tapi tak mengapa lah, daripada tidak diposting. Pada Sabtu malam Minggu 23 September 2017 lalu, di LDR Lidah Rakyat Coffee diadakan diskusi terkait pemanfaatan sosial media dalam bisnis. Sebenarnya tema yang diusung oleh LDR adalah Tantangan Bisnis di Era Digital, dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu R Susetyo Fajar, pemilik The Ayoyoo; Robi Adi Wijaya, pemilik Mie Nyinyir; dan Fery Atmaja, pemilik Ayam Preksu, dengan moderator Zaki Yamani, cofounder LDR.

Dari ketiga brand tersebut mungkin ada dari Anda yang sudah mengenalnya. Kalau Anda sekarang masih kuliah di UGM atau UNY pasti tahu Preksu yang selalu ramai dipadati pengunjung. Kalau Anda memiliki rumah minimalis yang bagus, mungkin Anda mengenal produk stool The Ayoyoo. Atau jika belum mengenal, bisa cus ke istagramnya @theayoyoo barangkali stool-nya cocok untuk rumah Anda. Jika Anda berada di wilayah Jawa Timur mungkin mengenal Mie Judes, nah kalau di Jogja brand itu menjadi Mie Nyinyir.

Dari ketiga narasumber dan moderator tersebut, Tyo, Robi, dan Zaki adalah teman kuliah, sedangkan Fery dari jurusan yang sama tetapi beda angkatan. Di acara tersebut di antara peserta juga pemilik usaha semisal Ayam Lombok Rawit yang dimiliki Fendi, teman kuliah juga, ada lagi pemilik Eskom, dan lain-lain. Saya serasa bukan siapa-siapa yang dikelilingi pengusaha, antara terharu, sedih, dan merasa bodoh.

Mengenal produk dan cara bisnisnya


Mengenal produk sendiri menjadi hal utama dalam berbisnis, kata mereka bertiga. Setelah tahu apa produknya, baru kita bisa menyasar siapa pasar yang dituju dan dengan media apa kita meraihnya. Kalau The Ayoyoo media yang digunakan untuk marketing adalah instagram dan platform jual beli semisal Lazada dan Blibli, Mie Nyinyir dan Preksu menggunakan instagram.

Ada yang menarik dari pemaparan Fery, ia tidak hanya menggunakan marketing bumi tetapi juga menggunakan marketing langit. Keberkahan dalam berbisnis adalah yang utama. Salah satu pengurus KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) ini menyampaikan nasehat bahwa berbisnis adalah mencari berkah. Karena kebangkrutan di bisnis yang lalu, ia meluruskan niat bahwa usaha yang dibangun semata-mata agar Allah ridha.

Banyak hal yang bisa ditiru dari para pelaku usaha. Beruntung saya punya teman-teman yang demikian, meskipun saya sendiri belum bisa terjun ke sana. Setidaknya sudah ketularan virus positif dari mereka.