Love Lasts Forever: Bagaimana Melihat Manusia

Kalau di postingan sebelumnya saya menulis bahwa salah satu yang khas dari pandemi covid-19 ini adalah drakor alias drama korea, tapi saya nontonnya malah drama jepang. Ini gegara baca instastory mbak @ajeng.yulunay yang merekomendasikan dorama Love Lasts Forever. Katanya ada yang nge-share videonya di facebook, penasaran jadinya langsung cari dan tonton. Eh, ternyata bagus. Oh iya, nonton seperti ini tidak disarankan ya, ini nonton bajakan 😅

Love Lasts Forever: Bagaimana Melihat Manusia
Sumber: AsianWiki

Dorama yang mengisahkan seorang anak SMA, Nanase Sakura, yang terinspirasi untuk menjadi perawat gara-gara bertemu dengan seorang dokter, Kairi Tendo atau Tendo-sensei. Setelah lima tahun memimpikan dan berusaha, akhirnya ia berhasil menjadi perawat. Di hari pertama ia masuk Rumah Sakit Hiura, eh langsung ketemu Tendo Sensei dan Sakura langsung menyatakan cintanya. Alih-alih mendapat tanggapan positif, ia justru mendapatkan yang sebaliknya. Dingin dan banyak perawat yang "gugur" di tangannya, begitulah Tendo-sensei.

Tetapi di kalangan perawat senior, aksi Sakura yang mengejar Tendo-sensei justru mendapat respon positif. Akhirnya ada seorang "warrior" yang tidak lain adalah Sakura yang berani mengejar sang dokter yang dikenal sebagai "devil". 

Nontonnya sempat geregetan gara-gara si Sakura ini orang yang sangat ceroboh. Terlebih jika ia berada di dekat Tendo-sensei, nervous-nya datang dan kecerobohannya semakin menjadi. Sang kepala perawat pun sempat tidak mempercayai Sakura ketika anaknya akan dioperasi. Jangan sampai Sakura ikut dalam operasi karena dikhawatirkan akan ceroboh.

Namanya usaha, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus, didukung pula oleh lingkungan salah satunya kakak sang dokter, Ryoko Tendo. Kairi Tendo pun lambat laun luluh, meski sifat dinginnya tetap seperti itu. Untuk alur cerita yang lebih utuh, bisa dibaca di blog Mbak Ajeng, orang yg merekomendasikan nonton drama ini.

Oh iya, di sini kita akan menemukan cinta segibanyak. Bagaimana tidak, Sakura mencintai Kairi Tendo, yang kemudian terbalas. Miori Wakabayashi sebagai saudara Minori (pacar Kairi yang sudah meninggal) pun suka Kairi tetapi Kairi memilih Sakura. Sakai suka Kisugi, tapi Kisugi justru suka Sakura. Tetapi di episode akhir, akhirnya cinta Sakai ke Kisugi pun terbalas. Ryoko sebagai mantan istri Rokuro Koishikawa, sang kepala dokter, malah memilih melanjutkan hubungan dengan Nishi. Fyuh, mbulet... Dan mereka semua berada dalam satu lokasi yaitu Rumah Sakit Hiura.

Baca juga: Sense of humor itu berbeda dengan humoris

Love Lasts Forever, judul aslinya 恋はつづくよどこまでも atau An Incurable Case of Love, dibintangi oleh Mone Kamishiraishi sebagai Nanase Sakura dan Takeru Satoh sebagai Kairi Tendo. Baru ngeuh saya kalau Takeru Satoh ini yang menjadi Kenshin Himura dalam Rurouni Kenshin serta menjadi Yukio "Koyuki" Tanaka dalam film Beck. Di film Beck dia terlihat lugu banget, eh di sini terlihat cool banget.

Melihat orang


Ada satu quote menarik yang seharusnya disampaikan oleh Rokuro Koishikawa sebagai dokter kepala dalam penyambutan perawat baru, tetapi ia malah lupa akan menyampaikan apa.

Di rumah sakit banyak orang sakit. Orang dan Sakit. Dokter merawat orang yang sakit, perawat melihat orang

Melihat orang ini yang menjadi keunggulan Sakura dan tidak banyak yang memilikinya. Meskipun ia adalah seorang yang ceroboh, tetapi ia bisa melihat secara detil. Karena melihat gulungan tisu yang sebelumnya diberikan oleh Anri-chan, ia bisa menggagalkan aksi bunuh diri Anri-chan.

Dan karena ia bisa melihat sesuatu dengan detil tersebut, ia bisa meraih kepercayaan sang kepala perawat untuk ikut dalam operasi anaknya. Ada mengi di pernafasan si anak, Sakura menduga itu karena asma yang diderita. Hal ini karena Sakura melihat si anak sering batuk dan kemudian mengkonsumsi permen mint. Karena dugaan asma tersebut, Sakura diperbolehkan masuk menjadi perawat dalam operasi dan mendapat kepercayaan sang ibu. Dan karena dugaan itu, proses operasi dapat berjalan dengan lancar.

Love Lasts Forever: Bagaimana Melihat Manusia


Meski Tendo-sensei sudah berpesan kalau jangan menghabiskan energi untuk satu pasien saja, tetapi melihat detil pasien adalah kebiasaan Sakura. Dan karena kebiasaan itulah yang kemudian menjadi keunggulannya. Ia pun harus berpisah satu tahun untuk belajar ke luar negeri. Bukan Sakai yang lebih pandai, tetapi Sakura yang memiliki potensi untuk selalu belajar.

Melihat orang memang tidak mudah. Melihat dan membaca orang di sini bukan dalam konotasi negatif. Berbeda dengan kita, membaca orang adalah meng-ghibah, hehe.

Menulis note boleh jadi satu hal yang bisa kita tiru dari Sakura. Setiap apa yang dilihatnya, ia tuliskan dalam note. Di note itulah ia mengetahui setiap detil kebiasaan pasien yang dihadapinya. Dan ditambah sikap sok tahu. Sok tahu yang ditempatkan semestinya, bisa mengorek lebih jauh kebiasaan pasien. 

Di masa pandemi covid-19 ini, nonton drama atau film berlatar rumah sakit ada harapan dan doa tersendiri. Semoga pada dokter, perawat dan tenaga medis lainnya senantiasa diberi kesehatan. Aamiin.