Pameran Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman tahun 2018 ini telah dilaksanakan pada tanggal 12-21 Juli 2018 lalu. Sebagaimana namanya, even ini menampilkan semua potensi yang ada di Kabupaten Sleman dari potensi-potensi di setiap kecamatan, dinas yang ada di pemerintah kabupaten, museum, IKM dan UKM, sekolah-sekolah, komunitas, dan lain sebagainya. Entah sejak tahun berapa pameran ini diadakan pertama kali, yang saya tahu di tahun tahun 2000an even ini sudah ada dan rutin setiap tahunnya.
Rasanya ada yang kurang ketika ada even ini tapi saya tidak bisa datang walau sekadar melihat-lihat. Alhasil di hari terakhir itu pun sore hari saya datang ke lokasi pameran, masih banyak booth stand yang buka tapi tidak sedikit pula yang sudah bubar. Ternyata menurut info dari mbak Ririe, secara official pameran telah ditutup pukul sebelas. Yah setidaknya gapura depan masih belum dibongkar dan masih bisa menikmati beberapa booth stand yang tersisa, hehe. Sebenarnya selain pameran, ada juga pasar malam yang diadakan sejak pameran belum buka dan sampai pameran tutup pasar malam masih buka. Tetapi saya memang tidak begitu tertarik dengan pasar malam.
Ada dua booth stand yang saya stay agak lama di sana. Yang pertama di booth Bank Sleman. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sana diadakan kuis menebak jumlah uang yang ada di dalam kotak. Awalnya saya tidak tertarik untuk ikutan, tapi lama-kelamaan melihat kotak itu menjadi penasaran. Saya tidak terlalu berharap tebakan saya benar dan memenangkan hadiah, tapi sekadar iseng dan penasaran. Memang sih, menurut saya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, sepertinya jumlah uang yang ada di dalam kotak lebih sedikit. Kalau tahun lalu isinya (kalau tidak salah) ada yang warna birunya dan merahnya. Tapi tahun ini isinya dominan 2000an dan 500an dengan beberapa keping koin 1000an dan lembaran 5000an. Tahun ini terlihat lebih recehan isinya.
Booth kedua yang saya stay agak lama di sana adalah di booth Sekolah Keterampilan Wijaya Kusuma. Awalnya penasaran dengan boneka lucu dari kain perca batik. Ternyata ini adalah kumpulan ibu-ibu yang tergabung dalam sekolah keterampilan tersebut untuk bersama-sama belajar mengembangkan keterampilan dan masing-masing kemudian mengembangkannya menjadi usaha. Selain boneka perca batik, ada aneka rajut baik itu tas, tempat pensil, pounch, dan lain-lain. Ada juga yang mengembangkan shibori, semacam batik atau jumputan tetapi membuatnya dengan cara mengikat. Selain keterampilan membuat souvenir, di sekolah keterampilan ini juga berbagi ilmu tentang kuliner, pertania, dan lain sebagainya. Mereka belajar membuat apa yang sedang hits sekarang. Jika perlu mereka mendatangkan profesional untuk mengajari.
Insya Allah saya sudah menyiapkan eh membeli ding produk dari ibu-ibu sekolah keterampilan ini untuk give away. Mau? Nantikan postingan berikutnya, hehe.
