Mengenal Smart Factory

Mengenal Smart Factory


Beberapa bulan yang lalu saya sempat bertanya kepada teman saya, mengapa ada istilah smart seperti smart city, smart phone, smart watch, smart home, dan lain sebagainya. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan, malah balik bertanya, mengapa ini disebut sepatu (sambil mengangkat sepatunya)? Dia lalu mengatakan, sama seperti mengapa ini disebut sepatu, istilah smart juga atas dasar kesepakatan saja.

Industri 4.0, memaksa hadirnya smart factory


Sekarang memang sudah eranya smart. Bukan hanya manusianya yang smart, lingkungan di sekelilingnya pun harus smart. Smart (dalam beberapa konteks) jika diartikan secara bebas bermakna device yang terdiri atas sensor, dan/atau aktuator, microkomputer, dan tranceiver. Sedangkan adjektiva smart dapat bermakna karakter dari objek yang ditingkatkan dengan menerapkan fitur tambahan, yang memperkenalkan komunikasi multiplatform dan meningkatkan komputasi.

baca juga tentang perjalanan menuju industry 4.0

Smart object dalam hal ini object berarti sesuatu, sebagai item yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, menghubungkan data yang terkait, serta menawarkan akses ke sana bagi manusia atau mesin. Dalam kasus smart home, sering terkait dengan serba otomatis. Hal ini juga terkait rumah dengan sistem perangkat monitoring dan controlling.

Sedangkan untuk smart factory, ada beberapa penggunaan istilah. Ada ubiquitos factory yang dikenalkan oleh Yoon, dkk. U-factory ini merupakan sistem pabrik dimana produksi berjalan otonom dan berkelanjutan dengan mengumpulkan, bertukar, dan mengunakan informasi secara transparan dimana saja, kapan saja, dengan interaksi jaringan antara manusia, mesin, material dan sistem, berbasis teknologi ubiquitous dan teknologi manufaktur.

Bentuk lain dari smart factory yang digagas hasil kolaborasi (SmartFactoryKL, Technology Initiative) dari akademisi, (German Research Center for Artificial Intelligence DFKI) dari industrial serta (Siemens, Bosch, BASF and Endress – Hauser dari pengguna), mitra di Kaiserslautern, Jerman, menuju Factory of things yang sejalan dengan Internet of Things (IoT). Smart factory seharusnya tidak hanya memiliki struktur modular tetapi juga saling terkoneksi melalui jaringan wireless dan masing-masing device memiliki IP address.

Hahaha... penjelasan di atas terlalu teknis elektonik ya??? Sebenarnya masih ada beberapa penjelasan mengenai versi smart factory. Tapi daripada muntah-muntah, mendingan sudahi saja. :D

Ok, semua serba smart. Perusahaan pun sekarang harus berbasis smart juga. Lalu smart factory itu apa?

Smart factory adalah solusi manufaktur yang menyediakan proses produksi yang fleksibel dan adaptif yang dapat memecahkan masalah yang timbul pada fasilitas produksi dengan dinamis dan cepat berubah. 

Solusi khusus ini bisa di satu sisi terkait dengan otomasi yang mengarah pada optimasi manufaktur yang nantinya mengurangi ketergantungan pada sumber daya manusia dan pembuangan sumber daya non manusia.

Kata otomasi dan optimasi menjadi penting di dunia smart. Apakah kita sebagai manusia siap digantikan oleh mereka para robot yang bisa jadi lebih smart? Ini bukan saja hanya pada pabrik. Tetapi nantinya bisa berimbas pada banyak hal. Jika kita tidak mau digantikan, kita harus mengendalikan mereka dengan lebih cerdas daripada robot. Siapkah kita? :)


____
Literatur:
  • Radziwon, Agnieszka., dkk. (2014). The Smart Factory: Exploring Adaptive and Flexible Manufacturing Solutions. Procedia Engineering 69. 1184 – 1190