Bursa Capres dan Pemindahan Ibukota Negara

Tugu Sukarno Palangkaraya
Tugu Sukarno Palangkaraya
Hari ini, 4 Juni 2014, resmi pasangan capres dan cawapres diperbolehkan berkampanye. meskipun, sebelumnya mereka sudah bukan hanya menampakkan diri lagi tapi secara esensi mereka juga sudah berkampanye. perang black campaign dan negative campaign mengalahkan perang visi-misi. di postingan sebelumnya saya sudah menyatakan sikap politik saya mengenai siapa yang saya dukung beserta alasannya. sebenarnya ada satu harapan yang semoga bisa direalisasikan oleh capres dan cawapres ketika mereka terpilih jadi RI-1 dan RI-2, pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Palangka Raya.

saya sebagai bukan warga Jakarta merasa jengah dengan Jakarta centris dalam segala macam hal yang berkaitan dengan Indonesia. nyalakan tv, sebagian besar isinya tentang jakarta. tentang macet lah, tentang banjir lah, tentang kerusuhan lah, tentang aspal yang bolongnya cuma sejengkal lah. di luar jakarta masih banyak hal yang bisa diberitakan.

saya yang tinggal di Jogja yang secara geografis masih satu pulau dengan jakarta sudah bosan dan muak dengan hal yang demikian, bisa jadi saudara kita yang berada di luar pulau jauh lebih muak lagi. jadi sangat beralasan jika ada daerah perbatasan yang ingin melakukan makar atau ingin memerdekakan diri.

ingatkah kita bahwa Jakarta bukanlah tempat yang dipersiapkan oleh Bung Karno untuk menjadi ibukota negara? Bung Karno mempersiapkan tempat lain yaitu Kota Palangka yang kemudian bernama Palangka Raya. penambahan kata Raya adalah tanda bahwa di tempat itu nantinya Ibukota Negara Indonesia berada. Bung Karno adalah seorang Insinyur. beliau bukan sekedar politikus yang mengejar kekuasaan. sebagai insinyur beliua pasti mempertimbangkan segala aspek teknis untuk memutuskan bahwa kota Palangka Raya sebagai ibukota negara.

Jasmerah, jangan sesekali meninggalkan sejarah, begitu pesan Bung Karno. kedua kubu capres-cawapres sering menggunakan nama Bung Karno untuk meninggikan nama mereka dalam berkampanye. tetapi mereka hanya menggunakan namanya saja tidak pemikirannya. saya belum pernah sekali pun mendengar dari mereka bahwa jika mereka jadi presiden maka ibukota negara akan dipindahkan. apakah Anda pernah mendengarnya? saya yakin Anda pun belum pernah mendengarnya.  Mungkin Anda bisa membantu saya mencarinya di visi dan misi capres berikut:
kedua kubu capres-cawapres berlomba-lomba menunjukkan diri bahwa mereka adalah calon yang tegas dan berani. tapi saya masih mempertanyakan keberanian mereka dalam hal ini. padahal Bung Karno sudah menghitung dengan cermat, Pak SBY pun sudah mempersiapkan agar pemindahan ibukota bisa terealisasi. jika memang bukan Palangka Raya sebagai kota yang terpilih, setidaknya bukan lagi di Jakarta.

untuk Anda warga Jakarta mohon maaf jika Anda kurang berkenan dengan tulisan ini. saya hanya tidak ingin Jakarta tenggelam karena terlalu banyak orang yang menghuni di dalamnya. :)

sumber gambar: wikipedia