Kompor Gratis di Program Batik Merdeka Astoetik

Setahun lalu, pada Bulan Agustus 2020, saya ikut mendaftar program Batik Merdeka dari Astoetik. Dan pada Bulan Oktober, saya menerima paket canting listrik gratis di workshop Astoetik. Lho, ga punya usaha batik kok ikutan? Saya mendaftarkan untuk Batik Keraton/Kokrosono kepunyaan Bu Heni di Pekalongan. Jadi saya hanya menerima secara simbolis, lalu tim Astoetik yang mengirimkan ke Pekalongan.


Program batik merdeka astoetik


Sebenarnya waktu itu saya boleh memilih antara kompor listrik atau canting listrik. Setelah WA-nan dengan Bu Heni, beliau memilih canting listrik. Alasannnya, beliau kan dosen kriya batik, harapannya canting listrik tersebut bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di kelas.


Awalnya saya mendaftarkan Batik Keraton/Kokrosono untuk program Batik Merdeka ini tujuannya produk kompor listrik bisa dimanfaatkan di sana, entah untuk produksi maupun untuk pembelajaran. Terlebih Batik Keraton/Kokrosono adalah satu dari dua belas IKM yang tergabung dalam KUBE Jambe Mukti, dan Batik Keraton/Kokrosono sebagai pusatnya.


Sayangnya, setelah hampir setahun produk berada di Pekalongan, canting listrik belum bisa dimanfaatkan. Ya bagaimana lagi, mau digunakan untuk pembelajaran, semua kuliah dilaksanakan secara online. Terlebih, Batik Keraton/Kokrosono baru saja terkena musibah. Pak Tadin, suami Bu Heni sekaligus tokoh dari Jambe Mukti, awal tahun 2021 ini terpapar covid-19 hingga wafat. Sehingga hingga saat ini kondisi produksi juga harus dilakukan penyesuaian lahir batin.


Program Batik Merdeka Astoetik


Setiap tahun, Astoetik --nama resminya CV. Astoetik Indonesia-- menyelenggarakan program Batik Merdeka. Program yang sudah diselenggarakan setiap tahun sejak 2015 ini, Astoetik memberikan secara percuma produk maupun program pelatihan sebagai kontribusi bagi dunia batik Indonesia. Dan di 2021 atau tahun keenam, Astoetik membagikan secara gratis 17 unit kompor listrik dan 45 tiket pelatihan pewarnaan zat warna alam indigofera. Kalau yang 2020 lalu apa saja ya, lupa hehe...


Program batik merdeka astoetik
Batik Astoetik bagi-bagi kompor di pameran batik tahun 2016


CV. Astoetik Indonesia sendiri merupakan pelopor alat batik listrik khsusunya kompor listrik. Sebenarnya bukan hanya kompor listrik, tetapi hampir setiap alat yang digunakan untuk produksi batik ada di sini. Dari kain, canting tulis baik biasa maupun listrik, canting cap, wajan baik untuk tulis maupun cap, meja batik, gawang, malam, pewarna baik sintetis maupun alam, dan lain sebagainya. Bagaimana lagi, kalau ada kompornya tetapi tidak ada alat dan bahan lainnya, mana bisa membatik, hehe. Tetapi memang kompor listrik adalah yang utama.


Apakah Astoetik juga menyediakan kain batik? Ya, tetapi bukan produk utama. Masa menyediakan alat dan pelatihan batik tetapi tidak punya batik, pasti ada. Tetapi karena produk utama adalah alat, produk batik ibarat hanya "penggugur kewajiban", hehe.


Selain menyediakan alat dan bahan, Astoetik juga menyelenggarakan program pelatihan. Di Bulan Februari 2020 lalu, saya pernah mengikuti pelatihan zat warna alam dengan pemateri Mbak Meta dari ISI Yogyakarta. Di pelatihan tersebut, meski hanya sehari tetapi kita belajar dari teori dan praktik, dari bagaimana membatiknya hingga kain jadi, meski hanya berupa selembar kain kecil. Tetapi setidaknya ada banyak ilmu yang bisa kita ambil. Dan namanya juga di lokasi dan diselenggarakan oleh Astoetik, maka kompor yang digunakan juga kompor listrik produksi Astoetik.


Program batik merdeka astoetik
Pelatihan batik zat warna alam

Bagaimana rasanya pakai kompor listrik? Cukup mudah, tinggal colok listrik, sesuaikan panas dengan memutar knop, langsung bisa digunakan untuk membatik. Jika terlalu panas, tinggal dikecilkan panasnya. Begitu saja, simpel.


Selain alat batik, Astoetik juga memproduksi alat peraga pendidikan bidang seni yang lain, alat lukis (easel dan kanvas), sablon, pahat ukir dan lainnya. Lalu siapa konsumennya? Selain untuk konsumen pribadi dan UKM, Astoetik juga menjadi produsen dan distributor remi alat peraga untuk dinas pendidikan. Entah di Jogja, di pulau jawa, maupun luar pulau jawa, banyak dilakukan pengiriman alat peraga ini. 


Saya ingat, ketika saya ikut pelatihan, kondisi workshop kelihatan agak sepi dari alat-alat. Tetapi, ketika saya mengambil paket batik merdeka, ruangan penuh. Ternyata, beberapa hari sebelumnya, ruangan lebih penuh lagi dan baru saja diangkut oleh kontainer ke dinas pendidikan suatu daerah.


Program batik merdeka astoetik


Bagaimana menghadapi pandemi covid-19?


Saya terakhir kali datang ke workshop adalah setahun lalu ketika mengambil paket batik merdeka. Saat itu, karena konsumen kompor listrik dan alat peraga seni adalah dinas pendidikan di Indonesia, maka kondisi bisa dibilang cukup stabil. 


Ada saudara kandung dari Astoetik, CV Rumahku Indah sesama anak perusaan dari PT PMCT Teknikindo, pada awal pandemi covid-19 memproduksi wastafel injak. Sebuah program usaha memanfaatkan kondisi sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mencuci tangan bagian dari prokes. CV Rumahku Indah berlokasi sama dengan workshop Astoetik yang mana produksinya lebih ke produk-produk bernuansa industrial.


Kembali ke Astoetik, semoga program Batik Merdeka bisa dilanjut. Namanya juga gratis, hehe. Bagi Anda pelaku usaha batik, penggerak pengajaran batik, atau apa pun itu bisa memanfaatkan program ini. Jika memang tidak mau yang gratis, bisa beli langsung di kanal-kanal penjualan Astoetik. Untuk info lebih lanjut bisa ke kanal web maupun instagram. Jangan ke saya ya, saya ga tahu apa-apa 😁


Memang dunia batik tidak ada habisnya. Dan Astoetik telah hadir sebagai pendukung agar batik tetap hidup. Bukan sebagai produsen batik, melainkan mengambil jalur lain yaitu penyedia alat, bahan, dan pelatihan batik. Semoga sukses selalu untuk Astoetik dan dunia batik Indonesia.