Valentine Ngasih Cokelat? Mainstream ah...

bener ga sih valentine itu tanggal 14 Februari? atau 17 Agustus? saya sih tidak tahu dan tidak peduli. karena bagi saya hari kasih sayang itu setiap hari. sudah banyak yang membahas mengenai pro dan kontra dirayakannya valentine. saya sih termasuk yang kontra, tetapi saya tidak akan membahas tentang hal itu. saya ingin membuat pro kontra baru, mengenai cokelat. kenapa sih harus cokelat?


saya tidak tahu mengapa valentine selalu identik dengan cokelat. yang saya tahu, cokelat baik bagi kesehatan, tetapi kadang tidak baik untuk kantong :D. saya cuma merasa, cokelat itu, khususnya yang berkemasan aluminium foil dan banyak dijual di supermarket itu, diproduksi oleh orang-orang yang punya modal besar. cokelat yang diproduksi oleh sesama kita atau UKM kebanyakan bentuknya cake atau cokelat yang tidak dikemas untuk jangka waktu yang lama.





[caption id="attachment_78" align="aligncenter" width="360" caption="dodol salak"]dodol salak[/caption]

saya cuma ingin menyarankan kepada anda yang masih ber-valentine dengan cokelat, beralihlah ke produk lokal yang rasanya juga manis. masih banyak pilihan produknya, misal wajik, dodol, jenang, dan produk sejenis. dengan menggunakan produk yang demikian, Anda bukan hanya berbagi kasih sayang kepada pasangan Anda saja, tetapi juga kepada orang lain. dengan melakukannya anda peduli dengan orang lain yang juga membutuhkan. dengan melakukannya anda secara tidak langsung membuat dapur para saudara kita tetap mengepul, bukannya memperkaya orang yang sudah kaya.

Andai ingat, apa rasa dasar dari cokelat? manis? bukan dong, tetapi pahit. itu yang akan anda rasakan ketika cinta yang Anda rajut ternyata di kemudian hari bertepuk sebelah tangan, atau bahkan tidak berjodoh, rasanya sangat pahit bahkan lebih pahit daripada rasa dasar dari cokelat itu sendiri. kita bandingkan dengan produk lokal seperti jenang, dodol, wajik, dll. kita ambil contoh jenang yang berasal dari buah semisal sirsak, rasa dasarnya adalah manis. jika belum benar manis, rasanya bukan pahit melainkan asam atau kecut. kita ingat sejenak film petualangan sherina, ia mengatakan "biarin kecut daripada menjadi pengecut".


masih mau merayakan valentine? ingat, dunia ini bukan cuma milik kalian berdua, yang lain bukan ngontrak apalagi numpang. justru kalian berdua itu yang numpang. ayolah, agak beda sedikit ga masalah. kalau masih suka ber-valentine dengan cokelat, bisa-bisa ujungnya pahit. tapi kalau menggunakan produk lokal, paling cuma hambar atau kecut, yang penting bukan pengecut. :D