Kritik Iklan Parpol (Partai NasDem & Partai Demokrat)

semakin mendekati hari pemilihan, semakin banyak pula iklan partai politik. apakah Anda adalah orang yang bosan dengan iklan partai dan/atau tokoh partai di tv? anda tidak sendirian, banyak masyarakat yang jengah dengan iklaniklan tersebut, tidak terkecuali saya. tapi apa boleh buat, tv dikuasai oleh mereka yang berduit. tapi saya tidak akan membicarakan itu, tapi saya hanya ingin sedikit mengkritik iklan yang sudah ada. kali ini hanya dua partai dulu, partai nasdem dan partai demokrat. lainnya lain kali kalau ada mood :D



Partai Nasdem
iklan yang sering muncul menggunakan lagu anak-anak, pok ame-ame.


pok ame ame belalang kupu-kupu
siang makan nasi kalau malam ...
ayo rame rame kita pilih partai baru
kalau itu lagi kita ga maju-maju
pok ame-ame belalang kupu-kupu
ayo rame-rame coblos biru nomor satu


ada yang aneh? mungkin tidak. tapi, dari sudut pandang saya ada kesombongan di sana. yang mana? coba perhatikan bagian "kalau itu lagi kita ga maju-maju". sebagaimana pernah saya posting mengenai kenaikan harga BBM, iklan ini seolah "mendoakan" negeri ini agar tidak maju. kok bisa?


http://www.youtube.com/watch?v=bknGFaNR2VU

memilih partai mana itu adalah hak masyarakat. tidak mungkin partai nasdem memperoleh 100% suara masyarakat indonesia. dengan iklan ini, seolah mereka mengatakan "hanya kami yang bisa membuat negeri ini maju". kalau tidak memilih kami maka tidak akan maju. bagaimana kalau nasdem kalah? maka negeri ini tidak akan maju. saya bukan mendoakan tapi hanya menerjemahkan lho.


Partai Demokrat
ini yang selalu saya benci dari partai yang sedang atau pernah berkuasa, mereka selalu menonjolkan kesombongan. mereka selalu menampilkan program pemerintah pro rakyat yang dilakukan selama masa pemerintahannya. prestasi negara dan pemerintahan selalu diklaim oleh mereka.


http://www.youtube.com/watch?v=qq0Bn8bQxLM

pemerintah dan negara adalah sebuah sistem dimana terdiri atas entitas yang berbeda-beda. pemerintahan bukan 100% milik partai tersebut. pemerintah adalah presiden yang dibantu oleh para menteri. bukankan para menteri dan stakeholder di dalamnya bukan melulu kader partai demokrat?


rasanya tidak kreatif menonjolkan prestasi pemerintahan karena itu bukan karya mereka sendiri. lagi pula, prestasi pemerintahan ada karena adanya kekurangan di masyarakat. misal raskin (beras untuk rakyat miskin) ada karena adanya masyarakat miskin. kalau tidak ada masyarakat miskin tentu saja tidak ada raskin dan tidak ada prestasi itu. dengan kata lain, mereka "menjual" kemiskinan tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.


dua partai dulu saja deh, lain kali kita lanjutkan pada partai lain. ingat 9 April datang ke TPS dan jangan golput.